ADA Jejak Perusahaan Malaysia di Tol Getaci, Rencana Tembus hingga Solo, Kemanakah Gerangan Saat Ini?

- 16 Agustus 2023, 10:16 WIB
Ilustrasi jalan Tol - Ada jejak perusahaan Malaysia di Proyek Tol Getaci.
Ilustrasi jalan Tol - Ada jejak perusahaan Malaysia di Proyek Tol Getaci. /Biro Pers Kementerian PUPR

UEM Group Berhad termasuk perusahaan jalan tol kelas atas di Malaysia. Mereka sudah membangun jalan tol di Malaysia sepanjang 1.000 kilometer.

Dalam pengembangan usahanya, mereka melebarkan sayap ke luar negeri yakni ke Indonesia dan India. Kedua negara ini dinilai saat itu dengan permintaan pembangunan jalan tol yang cukup tinggi.

Namun jika dilihat dari daftar pemrakarsa proyek jalan tol di Indonesia yang tercantum di BPJT Kementerian PUPR, proyek Tol Getaci tercatat pemrakarsanya adalah PT Jasa Mara dan PT Daya Mulya Turangga.

Baca Juga: KASUS Subang 2021, Akankah Polda Jabar Tetapkan Tersangka pada 18 Agustus? INI Daftar Kejanggalan Saksi Utama

Keterlibatan BUMN Karya asal Malaysia di proyek ini adalah saat proyek masih bernama Tol Cigatas yakni Cilenyi-Garut-Tasik. Namun dalam perkembangannya, proyek ini berubah menjadi Tol Getaci yakni Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap dengan rute yang berubah sama sekali dari Tol Cigatas.

Tol Cigatas rutenya bermula dari Cileunyi menuju Garut dan Tasikmalaya melalui rute Limbangan. Sementara Tol Getaci rutenya dari Gedebage- Garut-Tasikmalaya-Ciamis-Cilacap, melalui rute selatan Garut tidak melalui rute Limbangan.

Itulah sebabnya, dalam lelang proyek Tol Getaci tidak ada nama PT UEM Group Berhad, justru yang ada PT Daya Mulia Turangga, yang tergabung dalam konsorsium pemenang lelang. Meski kemudian konsorsium itu sendiri dinyatakan bubar karena gagal memenuhi financial close dan memaksa proyek Tol Getaci dilakukan lelang ulang.

Bukan yang Pertama

Keterlibatan UEM Group Berhad di proyek jalan tol di Indonesia bukanlah yang pertama. Sebelum menjadi pemrakarsa proyek Tol Cigatas, mereka telah menggarap proyek jalan Tol Cipali (Cikopo Palimanan) sepanjang 116 kilometer.

Namun sayangnya, pada tahun 2019 mereka hengkang dari Tol Cikopo dan mengalihkan penguasaan konsesi Tol Cikopo kepada perusahaan asal Kanada, Canada Pension Plan Investment Board (CPPIB) yang bermitra dengan PT Astra Tol Nusantara.

Baca Juga: Unggah Demokrasi di Jabar, Ridwan Kamil Diprotes Soal Patung Soekarno dan Dago Elos

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah