DESKJABAR - Tak biasanya puluhan bapak-bapak warga Perum Pondok Jati Indah (PJI), Panyingkiran, Kecamatan Indhiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu, 13 Agustus 2023 malam, mengenakan daster layaknya ibu-ibu.
Kehadiran puluhan bapak-bapak berdaster malam itu di halaman masjid komplek bukan hendak mau demo harga-harga sembako, namun mereka berdaster itu memeriahkan acara Agustusan, sebagai peserta lomba voli berdaster yang diadakan panitia Agustusan HUT RI ke-78.
Ya, panitia agustusan Perum PJI sengaja mengundang semua warga, khususnya bapak-bapak untuk hadir dengan pakaian bergaya ibu-ibu.
Baca Juga: TIDAK GRATIS ! Pemerintah Berlakukan Tarif Ruas Tol Cisumdawu yang Memiliki Terowongan Kembar
Heboh berdaster
Penampilan bapak-bapak berdaster malam itu tentu saja mengundang tawa seluruh warga, khususnya ibu-ibu. Bagaimana tidak, selain menggunakan pakaian wajib daster, beberapa diantaranya ada yang melengkapi dengan bondu, kerudung hingga (maaf) ada yang mengenakan bra.
Tak hanya itu, pakaian yang mereka kenakan juga ada yang pas sesuai ukuran tubuhnya namun ada juga yang kekecilan atau sebaliknya.
Tak berhenti disitu, sebelum pertandingan voli berdaster dimulai, para peserta diharuskan menunjukan performance nya untuk berlenggak lenggok layaknya model di atas catwalk. Dan, dilakukan foto bersama.
Pesertapun akhirnya menampilkan style yang tak biasanya ; ada yang bergaya bak model, ada yang melempar senyum genit, ada yang bersuara bak perempuan hingga ada peserta yang menyibakan dasternya sehingga gelak tawapun pecah.
"Ampun deh, lucu tak kuat nahan ketawa,” ujar salah seorang ibu.
Untuk mendukung acara berlangsung meriah, panitia dan warga terutama ibu-ibu turut mensuport dengan menyajikan aneka hidangan makanan maupun minuman.
Voli yang tak biasa
Saat pertandingan voli daster banyak hal unik dan tak biasanya. Lapang voli dibuat dengan ukuran mini hanya cukup diisi 4 orang pemain saja.
Tak hanya itu, net atau pemisah dibuat dari terpal warna gelap yang digantungkan pada sepotong bambu setinggi sekitar 2 meter, membuat masing-masing pemain tak bisa melihat posisi lawan sehingga kesulitan mengontrol bola saat pertandingan berjalan.
Pemainpun akhirnya harus mampu menebak arah bola meski hanya sekedar meloncat-loncat depan net untuk mengantisipasi arah bola.
Tak sedikit pula saat servis maupun pengembalian bola, bola bukannya mengarah ke sasaran namun melenceng hingga masuk pekarangan atau atap rumah warga.
Lampu penerangan yang seadanya dan waktu yang semakin larut malam membuat konsen pemain pun sulit terkontrol, sehingga acap kali saling bertubrukan karena power pun akhinya makin melemah.
"Waduh burem mana bola mana pemain," ujar salah seorang peserta.
Akhirnya malam itu pertandingan disudahi. Dari 5 tim peserta yang lolos hanya 3 tim dan akan dilanjutkan minggu depan.
"Karena hari sudah larut malam, pertandingan kita sudahi. Tiga tim yang lolos akan bertanding kembali 17 Agustus 2023 atau Kamis malam," ujar Mujadi salah seorang tokoh Perum PJI.
Gelar aneka lomba
Ditemui terpisah, salah seorang panitia lomba Perum PJI, Megan mengatakan, selain lomba voli daster banyak juga lomba lain yang sudah dan akan diperlombakan nanti di acara puncak tanggal 17 Agustus 2023.
"Cukup banyak pak, ada lomba masukin paku ke dalam botol, coblos balon air, gantung helm, sumpit sukro, estapet karet gelang pake sedotan, balap balon, baris berbaris dan lainnya," ujar Megan didampingi Ayi, Gilang, dan Fikar.***