"Sejauh ini (Ridwan Kamil) kansnya besar kalau maju di Jawa Barat dua periode. Elektabilitas 40-an persen. Bahkan, kalau misalnya Dedi Mulyadi dikeluarkan dari simulasi (survei), itu 71 persen Kang Emil," ujar Firman.
Dedi Mulyadi: paling mungkin jadi gubernur
Firman mengatakan, meskipun rentang ekuivalen Ridwan Kamil terhadap Dedi Mulyadi terbilang jauh, namun mantan Bupati Purwakarta tersebut memiliki keunggulan.
Di Jawa Barat, Dedi Mulyadi memiliki basis atau massa yang kuat. Selain itu di Jawa Barat, Partai Gerindra dimana kini Dedi Mulyadi bernaung setelah keluar dari Partai Golkar, juga memiliki basis yang kokoh.
Indikatornya, partai Gerindra besutan Prabowo Subianto ini mendominasi perolehan suara dan parlemen di Provinsi Jabar pada pemilihan legislatif (Pileg) 2019 lalu.
Sementara itu, di tempat dan waktu yang berbeda, Arlan Sidha pengamat politik dari Unjani Bandung menjelaskan, Dedi Mulyadi memiliki pendekatan berbeda dengan Ridwan Kamil ke masyarakat Jabar.
Sebagai mantan orang nomor satu di Purwakarta yang dianggap sukses dan dekat dengan rakyatnya, kata Arlan, Dedi Mulyadi memiliki investasi suara.
Baca Juga: Mengeksplorasi Kelezatan Kuliner di Tasikmalaya: Tempat, Lokasi, dan Tarif
Menyoroti gaya kepemimpinan Dedi Mulyadi, Arlan Sidha mengatakan Dedi Mulyadi memiliki tipikal gaya kepemimpinan yang agak nyentrik dibanding dengan Ridwan Kamil.
"Kalau Ridwan Kamil diuntungkan dengan gaya kepemimpinan modern, anak muda banget, tapi pak Dedi nyentrik, kesundaannya dimunculkan gaya kepemimpinannya, baju adat, iket," ungkap Arlan.