155 Pendaftar PPDB di Kota Bogor Didiskualifikasi, Bima Arya: Jangan Sampai Mencari Lokasi Bukan Prestasi!

- 10 Juli 2023, 07:21 WIB
Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, saat memberikan keterangan Pers di dampingi tim gabungan pencari fakta terkait penelusuran nama dan alamat siswa yang diduga palsu digunakan pendaftaran PPDB, di Balai kota Bogor, Minggu, 9 Juli 2023.
Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, saat memberikan keterangan Pers di dampingi tim gabungan pencari fakta terkait penelusuran nama dan alamat siswa yang diduga palsu digunakan pendaftaran PPDB, di Balai kota Bogor, Minggu, 9 Juli 2023. /Instagram@bimaaryasugiarto/

DESKJABAR – Tim investigasi (pencari fakta) yang dibentuk Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, sejak Jumat, 7 Juli 2023 langsung bergerak. Di lapangan tim melakukan penelusuran terhadap nama dan alamat siswa yang diduga palsu digunakan untuk pendaftaran PPDB di kota Bogor.

Nama dan alamat yang diduga palsu, terus ditelusuri tim investigasi atau tim pencari fakta dengan door to door dari pintu ke pintu selama kurun waktu dua hari yakni Sabtu dan Minggu, 08,09 Juli 2023.

Dari hasil penelusuran tim investigasi / pencari fakta, cukup mencengangkan, ditemukan ratusan nama dan alamat siswa pendaftar PPDB tingkat SMP di kota Bogor, yang terindikasi bermasalah.

Baca Juga: Relawan Pro Jokowi (Projo) Jabar Berdebat Sengit Dukung Prabowo-Airlangga di Pilpres 2024

Informasi tersebut diketahui dari unggahan di akun Instagram milik Wali Kota Bogor Bima Arya @bimaaryasugiarto. Ia mengatakan,  hasil penelusuran tim pencari fakta di lapangan banyak ditemukan data tidak sesuai, dan terindikasi pelanggaran.

Sampai saat ini, lanjut Bima Arya, dirinya menerima laporan dari tim gabungan investigasi/pencari fakta, bahwa terverifikasi PPDB kota Bogor, sebanyak 913 nama pendaftar jenjang SMP yang terindikasi bermasalah.

Tim langsung cek door to door di lapangan sampai saat ini, yang sudah terverifikasi ada sebanyak 763 nama dan alamat siswa.

Hasilnya, tim mendapati 155 pendaftar dinyatakan tidak sesuai, artinya nama-nama tersebut terbukti tidak ditemukan di domisili yang didaftarkan.

“Nama – nama yang tidak ditemukan di domisili yang didaftarkan akan kami diskualifikasi,” tegasnya.

Kemudian Bima Arya juga mengatakan, bahwa untuk jenjang SMA, semua laporan warga dan temuan dilapangan terkait indikasi kecurangan akan diteruskan ke Kantor Cabang Dinas (KCD) Provinsi Jawa Barat.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Instagram@bimaaryasugiarto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x