PPDB SMA Jalur Zonasi di Kota Bogor, Diduga Ada Kecurangan Data Kependudukan

- 6 Juli 2023, 11:28 WIB
PPDB SMA jalur zonasi kota Bogor diduga ada kecurangan, Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto buka nomor pengaduan/Instagram@bimaaryasugiarto/
PPDB SMA jalur zonasi kota Bogor diduga ada kecurangan, Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto buka nomor pengaduan/Instagram@bimaaryasugiarto/ /



DESKJABAR – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA jalur zonasi di kota Bogor, diduga diwarnai kecurangan, dengan beredarnya data kependudukan, Kartu Keluarga (KK) Bodong alias palsu, hingga meresahkan para orang tua murid .

Sistem zonasi PPDB tingkat SMA di kota Bogor, diduga diwarnai kecurangan, sebagian orang tua nekat memindahkan data kependudukan, anaknya lebih awal ke kerabat, teman dekat bahkan ada yang nekat membayar numpang KK ke warga yang rumahnya dekat sekolah yang dituju.

Bahkan sebagian orang tua yang diduga melakukan kecurangan dalam PPDB SMA jalur zonasi, rela merogoh kocek dengan nilai jutaan rupiah untuk memindahkan data kependudukan anaknya ke alamat kerabat, teman yang lokasi rumahnya lebih dekat dengan SMA yang diinginkan.

Baca Juga: Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Kabupatan Ciamis Tiba di Tanah Air Sabtu 8 Juli 2023

Calo KK hingga KK Bodong

Beberapa orang tua menuturkan kepada awak media, untuk memindahkan data kependudukan (KK) cepat melalui oknum bayar dengan nilai jutaan rupiah, nantinya tanggal penerbitan KK bisa diundur dari yang dipersyaratkan, yakni memiliki KK sudah berumur 1 tahun lebih, kemudian lokasi titik koordinat juga bisa dibuat sedekat mungkin dengan sekolah.

Diketahui kecurangan itu terjadi, titik koordinat sama lebih dari satu siswa, di beberapa sekolah favorit ditemukan tiga siswa berbeda yang memiliki jarak tempat tinggal yang sama, namun sekolah asal berbeda.

Kuota PPDB SMA kota Bogor

Inilah kuota PPDB di 10 SMA di kota Bogor selengkapnya dapat disimak di bawah ini:

- SMAN 1 Bogor Kuota umum 321, Kuota zonasi 161, Jarak Minimum 52.237 meter, Jarak maksimum 218.102 meter.

- SMAN 2 Bogor Kuota umum 324, Kuota zonasi 162, jarak minimum 52.427 meter, jarak maksimum 718.251 meter.

- SMAN 3 Bogor kuota umum 320, kuota zonasi 160, jarak minimum 65.801 meter, jarak maksimum 535.964 meter

- SMAN 4 Bogor kuota umum 322, kuota zonasi 164, jarak minimum 104.958 meter, jarak maksimum 651.161 meter

- SMAN 5 Bogor kuota umum 319, kuota zonasi 159, jarak minimum 38.468 meter, jarak maksimum 242.390 meter

- SMAN 6 Bogor kuota umum 324, kuota zonasi 162, jarak minimum 58.436, jarak maksimum 719.673 meter

- SMAN 7 Bogor kuota umum 324, kuota zonasi 162, jarak minimum 98.043, jarak maksimum 992.154 meter

- SMAN 8 Bogor kuota umum 322, kuota zonasi 161, jarak minimum 22.052 meter, jarak maksimum 774.329 meter

- SMAN 9 Bogor kuota umum 324, kuota zonasi 162, jarak minimum 65.349 meter, jarak maksimum 555.555 meter

- SMAN 10 Bogor kuota umum 322, kuota zonasi 161, jarak minimum 32.053 meter, jarak maksimum 637.359 meter

Baca Juga: Aktivis Bakal Demo Acara Pekan Kerajinan Jabar, Fashion Show OPD saat Tak Pantas saat Warga Menjerit Sembako

Walikota Bogor Bima Arya Buka Nomor Pengaduan

Kisruhnya PPDB SMA jalur zonasi di kota Bogor yang diduga diwarnai kecurangan, akhirnya Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto bereaksi menyikapi hal tersebut, sebagaimana dikutip DeskJabar.com dari Instagram@bimaaryasugiarto.

Dalam unggahannya di Instagram Bima Arya mengaku, bahwa dirinya banyak menerima laporan dan aduan dari warga tentang proses PPDB di kota Bogor.

“Warga yang melaporkan kepada saya, banyak indikasi manipulasi data kependudukan, Tidak bisa seperti ini terus, kita tidak bisa diam. Pendidikan itu untuk semua, akses pendidikan harus adil dan sesuai aturan,” tegasnya.

“Kami sedang kumpulkan data dan lakukan investigas,” Bima menambahkan.

Selanjutnya Bima Arya menuliskan silahkan sampaikan aduan di kolom komentar atau Whatsapp (WA) ke nomor PPDB kota Bogor 0852-1845-3813.

Reaksi Netizen

Fenomena penerimaan siswa baru PPDB SMA jalur zonasi di kota Bogor, yang diduga terjadi kecurangan, mengundang reaksi dari netizen, beberapa diantaranya mengatakan sebagai berikut:

Pemilik akun winda_lope_al mengatakan bahwa jalur zonasi merupakan lahan untuk mencari uang di awal tahun.

Pak kalau saya pribadi lebih baik masuk sekolah berdasarkan NEM seperti dulu, kalau zonasi jujur pak terkadang bingung milih sekolah buat anak-anak, kata pemilik akun @meiraniyesi.

Baca Juga: Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini Kamis 6 Juli 2023, Naik Rp 4.000 Jadi Rp1.085.000 Per Gram

PPDB adalah saat dimana tiba-tiba rumah orang Bogor semua nempel dengan tembok sekolah favoritnya, ujar pemilik akun @dewindryani.

Yang harus dicermati bukan hanya manipulasi kependudukan pak tapi manipulasi nilai raport juga pak, ucap pemilik akun @aq_bunches.

“Pak mana tega mengadukan anak teman. Tolong investigasi aja pak yang jarak dibawah 250 meter, datangi rumahnya apa benar mereka tinggal disitu,” tandas pemilik akun @reza_barwiasari.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x