Udang Vanamie Primadona, PT BBS Bantu Petani Tambak Terancam Bangkrut, Ini Serangan Penyakit

- 12 Juni 2023, 12:14 WIB
Eli Riswandi,  S.Kel teknisi PT BBS (kanan), ditemani petani tambak udang, Udung Wahyudin, memaparkan kekhawatir petani tambak Udang Vanamie atas serangan penyakit
Eli Riswandi,  S.Kel teknisi PT BBS (kanan), ditemani petani tambak udang, Udung Wahyudin, memaparkan kekhawatir petani tambak Udang Vanamie atas serangan penyakit /



DESKJABAR - PT BBS (Bagja Barokah Sarerea) adalah sebuah badan usaha yang bergerak dalam bidang konsultan, terutama udang dengan sasaran membantu para petani tambak udang vanamie.

Sebelumnya PT BBS tidak hanya sebagai konsultan bagi para petani tambak udang akan tetapi ikan hingga pemasaran, yang sedang menghadapi kesulitan.

Dan untuk saat ini PT BBS memfokuskan pada jasa konsultan tambak Udang Vanamie, terutama yang berada di wilayah Kecamatan Cipatujah dan Cikalong Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat.

Baca Juga: Hari Ini Kabupaten Ciamis Ulang Tahun Ke 381, Warga Berharap Ciamis Semakin Maju, Ini Ucapan dan Harapannya

"PT BBS ini sudah berjalan hampir 3 tahun, mulai dari tahun 2020,"  kata teknis PT. BBS, Eli riswandi,  S.Kel kepada DeskJabar.com tadi malam, Minggu 11 Juni 2026.

Menurutnya, tujuan utama BBS adalah membantu para petani tambak udang yang mengalami kesulitan, terutama gagal panen melalui program SOP (Standar Operasional Prosedur) yang dimilikinya.

"Jadi ketika ada petani mengalami gagal panen, atau ada investor yang ingin budi daya udang, kita bantu. Dan kami hanya fokus pada pengelolaan," ucapnya.

Diakui, pihaknya saat ini mengelola 4 blok  budidaya tambak udang vanamie yakni di Kecamatan Cipatujah 3  blok dan di Kecamatan Cikalong 1 blok.

Primadona Petani

Tambak Udang Vanamie, kata Eli, masih menjadi primadona para pengusaha tambak karena memiliki nilai ekspor yang tinggi.

"Ya, banyak negara negara yang membutuhkan Udang Vanamie seperti Jepang, Amerika, Korea dan negara maju lainnya," ucapnya.

Nilai propidnya pun, lanjutnya, tidak tanggung tanggung bisa mencapai 100 hingga 200 persen saat panen raya, meski saat ini sedang dihantam kekhawatiran terjadinya serangan penyakit.



Kekhawatiran Serang AHPND

 Baca Juga: KASUS SUBANG 2021, Sosok Banpol Masih Misteri, Sebenarnya Ada atau Tidak ?


Dan kini penyakit yang lagi muncul di kalangan petani tambak Udang Vanamie adalah AHPND, yakni  penyakit yang menyerang udang.

"Yang menyebabkan organ pencernaan seperti usus tengah, hepatopankreas serta lambung berwarna pucat atau putih dan kosong," ujar Eli.

Penyakit ini, jelasnya lagi, awalnya dikenal sebagai Early Mortality Syndrome (EMS) dapat menyebabkan kematian hingga 100% jika tidak ditangani dengan tepat.

Jenis penyakit inipun menyareng Udang Vanamie dari usia 0 hingga usia panen.

"Misalnya jika usia 120 hari, ya 120 hari juga," tuturnya.

Disamping itu, cetusnya lagi, ada jenis penyakit lain yaitu Mio dan Berak Putih. Namun 2 penyakit ini meski tidak membahayakan akan tetapi harus diwaspadai.

Jika dibandingkan dengan penyakit AHPND, maka inilah yang harus diwaspadai oleh para petani tambak Udang Vanamie.

"Cara pencegahan satu satunya adalah dengan menjaga kebersihan tambak.

"Mulai dari membersihkan kotoran, sisa pakan, bangkai udang yang sudah mati, kelopak udang dan lain lain,"

Karena udang memiliki kerentanan sangat tinggi disamping sebagai hewan karnivora atau pemakan daging.

Sementara itu pengakuan petani tambak Udang Vanamie di pantai pesisir Bubujung, Ciheras, Kabupaten Tasikmalaya mengatakan serangan penyakit disebabkan banyak faktor selain kondisi air.

Terutama saat terjadi hujan, ini akan mempengaruhi kondisi salinitas atau kadar asin air  berkurang sehingga akan berdampak pada kesehatan Udang Vanamie.

"Ya itu tadi mempengaruhi salinitas air di tambak," kata Udung Wahyudin petani tambak Udang Vanamie.*** 

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x