Network
Dalam kunjungannya menyusuri jalan gang menuju pasar Bogor dan Surya kencana, Bima Arya juga terlihat membagikan minuman berupa susu dalam kemasan kepada anak – anak di sekitar Babakan Peundeuy – Pulo Geulis dan Babakan Pasar.
Menurut Bima Arya, jalur alternatif ini selain trek pejalan kaki menuju pasar Bogor dan Suryakencana, dapat juga dijadikan trek baru untuk lari dengan suasana pemukiman melintasi pulo geulis yang diapit oleh dua sungai Ciliwung.
Destinasi Wisata Kampung Pulo Geulis
Kampung Pulo Geulis diapit dua aliran sungai Ciliwung, dihuni Etnis Sunda dan Tionghoa, yang hidup rukun dan damai bertoleran.
Sejarah terbentuknya daerah ini yang dialiri oleh dua aliran sungai Ciliwung, sehingga membentuk menyerupai sebuah pulau, dan pulau ini dinamakan oleh masyarakat yakni PULO GEULIS.
Akses menuju Pulo Geulis dari sisi sebelah barat dibangun jembatan penyeberangan yang menghubungkan dengan kampung Babakan Pasar. Dan sebelah timur, dibangun jembatan yang menghubungkan dengan Kampung Babakan Peundeuy, yang saat ini dijadikan jalan alternatif menuju pasar Bogor dan Suryakencana.
Sejarah Kampung Pulo Geulis
Pulo Geulis pertama kali ditemukan pada tahun 1703 oleh Tim Expedisi dari Belanda yang ke 3 dipimpin oleh Abraham Van Reiback.
Saat ini kampung Pulo Geulis di tengah kota Bogor berpenghuni kurang lebih sekitar 773 Kepala Keluarga (KK), terdapat 1 Rukun Warga (RW) dan tersebar di 5 Rukun Tetangga (RT).
