Kepala Balai Pelatihan Pertanian Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Moch. Ramdhani, di Bandung, Kamis, 1 Juni 2023, menyebutkan, bahwa di Ujungjaya, ada sembilan desa yang banyak populasi burung hantu.
Disebutkan, total tercatat pada 9 desa di Ujungjaya, Sumedang itu sebanyak 188 rumah burung hantu. Tetapi populasi burung hantu yang beredar pada kesembilan desa itu jauh lebih banyak, sehingga sejauh ini tidak perlu lagi ditangkarkan.
“Informasi dari kelompok tani di Ujungjaya, kini populasi burung hantu setempat menjadi banyak. Masyarakat di sana menjadi cukup tenang jika terjadi serangan hama tikus, karena para burung hantu sangat membantu, yang paling banyak dipelihara adalah jenis Tyto Alba,” ujar Moch. Ramdhani.
Baca Juga: Burung Hantu Sukses untuk Mengendalikan Hama Tikus, Selamatkan Panen Padi di Ujungjaya, Sumedang
Dikatakan Moch. Ramdhani, minat masyarakat memiliki burung hantu juga kini menyebar di Jawa Barat, terutama pada daerah-daerah endemis hama tikus. Salah satu indikasinya, adalah banyaknya minat masyarakat ingin belajar membuat rumah burung hantu yang diselenggarakan di Bapeltan Dinas TPH.
Baca Juga: Desa Pertanian di Sumedang ini Jadi Negeri Burung Hantu, Anda Ingin Punya Juga ?
Sementara itu, informasi diperoleh dari Kementerian Pertanian, sejak akhir April 2023, sudah juga melakukan persiapan antisipasi El Nino 2023. Mereka memprediksi, ada resiko petani mengalami kerugian usaha akibat hama dan penyakit pada kondisi ekstrem musim kemarau 2023.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi mengatakan, salah satu ancaman utama pada musim kemarau 2023 adalah serangan hama tikus. Apalagi pada daerah-daerah langganan hama tikus, gerakan pengendalian harus dilakukan, dengan jalan terakhir gunakan pestisida.