Network
MBKM lanjut Arif Satria, penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi agar memiliki life skill, yakni kemampuan bertahan hidup.
Selain itu, jelas Arif Satria, program MBKM juga ada yang berfokus pada bisnis, pengembangan masyarakat, magang di perusahaan, bahkan pertukaran pelajar ke luar negeri, program ini bisa diikuti seluruh mahasiswa IPB University.
“Kita berharap ini bisa diambil manfaat sebesar – besarnya.Bagi yang belum, dan diharapkan bergabung dengan program MBKM,” katanya.
Mahasiswa IPB agar memanfaatkan program apapun dari MBKM dengan sebaik baiknya, termasuk IPB mengajar, ia pun mengatakan program ini bukan hanya melatih kemampuan mengajar, tetapi juga melatih kemampuan berinteraksi serta membangun kolaburasi dengan guru dan siswa.
“Kita harapkan dalam proses belajar ini, belajar merdeka. Kata Ki Hajar Dewantara, belajar merdeka itu adalah menjadikan rumahmu sekolahmu, menjadikan sawah, sungai, pemukiman, pasar, sebagai sekolah. Juga menjadikan setiap orang guru, setiap orang memiliki pengetahuan, keterampilan dan memiliki wisdom,” tuturnya.
Baca Juga: Balada Pungli Guru ASN di Pangandaran: Ridwan Kamil Temui Husein, Bupati Berhentikan Kepala BKSDM
“Jadi kita juga berharap semua belajar dengan prinsip – prinsip merdeka seperti itu. Kalau anda bisa melakukan prinsip seperti halnya prinsip Ki Hajar Dewantara, itulah hakikat kita merdeka dalam belajar,” Arif menambahkan.
Masih menurut Arif Satria, mahasiswa IPB University harus terus memiliki mindset yang baik, agar tumbuh menjadi orang yang hebat yang menebar manfaat. Ketika sudah mampu menebar manfaat, pada akhirnya bisa memberikan kontribusi untuk kemajuan dan perubahan.
“Mahasiswa IPB University bukan penonton perubahan, melainkan pemimpin perubahan,” tegasnya.
“Kemudian mahasiswa IPB University harus punya keberanian, punya visi, punya kemampuan untuk berkomunikasi, kolaburasi dan juga fokus pada hal – hal baru yang sifatnya future practice dan inovatif yang akan menjadikan kita sebagai pemimpin perubahan,” tandasnya.***
