“Hari ini yang terjadi adalah rata-rata di kampung diisi olleh motor kredit, ketergantungan gadget dan konsumsi mi instan yang tinggi. Sampai kapanpun kalau tidak segera diubah kita akan terus menjadi bangsa yang konsumtif,” katanya.
“Tapi walaupun membangun kesadaran itu awalnya susah, tapi sekarang Lembur Pakuan terbukti bisa mengelola sampah dan membangun pertanian organik. Dan kini banyak orang sengaja datang untuk wisata ke Lembur Pakuan,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.***