Tak Sekedar Kritik Pemerintah, Kang Dedi Beri Contoh Jadikan Lembur Pakuan Laboratorium Lingkungan

- 14 April 2023, 14:36 WIB
Kang Dedi Mulyadi saat berada di Lembur Pakuan yang dijadikan Laboratorium Lingkungan dan Pertanian Organik
Kang Dedi Mulyadi saat berada di Lembur Pakuan yang dijadikan Laboratorium Lingkungan dan Pertanian Organik /Dedi Mulyadi

Berjalannya waktu Kang Dedi mulai masuk ke ruang pertanian. Dimulai dengan mengembalikan kesuburan tanah yang sudah mulai jenuh oleh berbagai pupuk dan pestisida kimia.

“Saya kemudian bertemu dengan Aswin, dia bukan profesor hanya seorang pemuda yang mengerti pertanian dan punya visi sama untuk membangun pertanian organik,” katanya.

Bersama dengan Aswin, Kang Dedi mulai mengubah pola ratusan hektar lahan pertanian padi menjadi organik. Bahan organik pun kebanyakan berasal dari sampah rumah tangga seperti tulang hewan, cangkang telur, kulit pisang. Ada juga yang berasal dari peternakan seperti limbah lele dan kotoran sapi.

Dedi Mulyadi saat berada di kandang sapi di Lembur Pakuan
Dedi Mulyadi saat berada di kandang sapi di Lembur Pakuan

Di saat bersamaan Kang Dedi mulai mengembangkan peternakan. Bukan untuk mencari keuntungan dari daging, justru Kang Dedi menjadikan kotoran dan kencing sapi sebagai produk utama peternakan.

“Kotoran dan kencing itu kemudian dikelola menjadi bahan organik untuk sawah, kemudian padi tumbuh dan sisa panen kembali ke kandang sapi menjadi pakan. Di situ tumbuh siklus yang tak pernah putus,” ucapnya.

Kini kerja keras Kang Dedi telah dirasakan manfaatnya oleh warga. Bahkan Kang Dedi telah berhasil membuat pembibitan padi organik Lembur Pakuan yang akan disebar di ribuan hektar sawah sekitar.

Ia bermimpi suatu saat bisa mengubah seluruh areal pertanian dan peternakan di desa seperti di Lembur Pakuan. Dengan seperti itu negara dan petani akan makmur tidak lagi ketergantungan karena semua sudah terintegrasi menjadi siklus simbiosis mutualisme.

Baca Juga: 16 Tips Meninggalkan Rumah Aman Selama Mudik, Siapkan Daftar dengan Cermat Hindari yang Mengundang Bahaya

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x