Network
Teridentifikasi ada 114 ruas dan 24 jalur alternatif mudik, serta jalur wisata ada 5 klaster, yaitu Bopuncur (Sukabumi, Ciletuh dan Palabuhanratu), Bandung Raya meliputi Lembang, Bandung Selatan, Ciwidey dan Pangalengan, serta Jawa Barat Selatan, dan Cipatujah, serta Cirebon dan sekitarnya.
Menurut dia, pihaknya melakukan program Sapu Lobang, yakti berupa kegiatan penutupan lubang-lubang jalan pada 5 klaster tersebut. Kegiatan pemantauan dilakukan baik menjelang maupun pasca Lebaran, dimana arus mudik dan balik serta liburan bakal ramai.
“Saat ini untuk arus mudik tingkat kemantapan mencapai 82-83 persen, Insya Allah siap dan mantap dilalui untuk mudik,” ujar Iwan Suwanagiri, pada talkshow persiapan angkutan Lebaran 2023, di Gedung Sate Bandung.
Sebagai gambaran, sampai kini jalur-jalur mudik di luar jalan tol, alias jalur lama, adalah di utara Jawa Barat dari arah Bekasi ke Subang, Indramayu, Cirebon, juga ke selatan dari Subang ke arah Lembang. Begitu pula jalur selatan, adalah jalur Tasikmalaya, Banjar, dan Ciamis, serta Majalengka ke arah Cirebon.
Sedangkan pada musim libur Lebaran, jalur-jalur ramai adalah Puncak Bogor dan Cianjur, ke utara Bandung seperti arah Lembang dan Subang, ke selatan menuju Ciwidey dan Pangalengan, di Sukabumi menuju Palabuhanratu, Ciletuh, dan sekitarnya. Bahkan, selatan Tasikmalaya juga menjadi tujuan wisata misalnya Cipatujah.
Baca Juga: Periode Lebaran, Tips Menghindari Penipuan, dan Cara Pengamanan Keuangan Digital
Karena pesona kawasan-kawasan tersebut, selalu padat kendaraan ketika musim liburan, termasuk pasca Lebaran. Namun ketika lepas dari jalur padat wisata, para pengendara banyak yang memacu kendaraan pada jalur provinsi untuk segera sampai pulang ke rumah.
Nah, ketika ada suatu jalan ada lubang-lubang tidak diketahui, tak jarang ada kendaraan terjerumus. Efeknya, sering terjadi pecah ban dan as roda, sehingga sering menimbulkan kemacetan panjang yang bikin lelah. ***
