Network
DESKJABAR - Anggaran Bantuan Keuangan (Bankeu) untuk pendidikan, dikabarkan banyak laporan pertanggungjawaban yang tidak sesuai.
Seperti diungkapkan aktivis anti korupsi yang juga Kepala Biro Investigasi Manggala Garuda Putih, Agus Satria.
Bankeu untuk pendidikan tersebut diduga ada masalah dalam hal proses, dugaan kongkalingkong antar pejabat di Provinsi Jabar dan di kota atau kabupaten yang mendapat bantuan pun terjadi.
Baca Juga: Gio Jawara MasterChef Indonesia Season 10, Simak Deretan 9 Juara Lainnya
Menurutnya, Bankeu adalah bantuan berupa dana yang diberikan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Daerah lainnya, yang didasarkan pada pertimbangan untuk mengatasi kesenjangan fiskal, membantu pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang tidak tersedia alokasi dananya sesuai kemampuan keuangan daerah.
Wilayah yang mendapat Bankeu dari Provinsi Jawa Barat diantaranya meliputi daerah Karawang, Bogor, Cirebon, Kuningan, Majalengka, Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang.
“Misalnya Bankeu peruntukan di bidang pendidikan, hanya di jadikan ajang manfaat bagi segelintir orang yang punya kepentingan,” kata Agus Satria saat di Jalan Karang Tengah 11 Kota Bandung.
“Namun yang menjadi permasalahan, kami menduga proses Bankeu ini terindikasi adanya perencanaan kongkalikong atau persekongkolan antara Disdik kota/ kab, pihak penyedia dan team dari Disdik Jabar,” imbuhnya.
Baca Juga: NGABUBURIT di Kota Bandung Ramadhan 2023, Bandros Ada di Setiap Kecamatan dan Jadwal Keberangkatan
