Dirinya pun mengungkapkan isi hatinya bahwa memang punya keinginan untuk maju. "Saat saya menjadi anggota DPRD Tasik, saya berniat ingin berkiprah lebih banyak Bupati. Lalu ketika jadi bupati, saya berkeinginan untuk berkiprah lebih banyak lagi menjadi pimpinan provinsi," ujarnya.
"Sekarang pun saya ingin pengabdian lagi untuk membangun bangsa negara lewat birokrat. Maka saya dapat restu dari partai saya berusaha untuk menjadikan nama Uu layak pada waktunya disaat Pilkada dilaksanakan," tambahnya.
Berbagai cara dilakukan Uu, seperti membangun silaturhami dan berkomunikasi, bukan hanya dengan tokoh tapi juga dengan masyarakat pribadi untuk mencari harapan dan keinginan mereka.
"Karena saya tidak cukup dengan memiliki elektablitas partai saja tapi juga di partai lain sebagai tambah simpati partai untuk berkoalisi
semakin suka," ujarnya.
Menurutnya kalau gegap gempita sendiri sunyi senyap dipartai orang kurang baik juga, makanya dengan masyarakat secara pribadi juga berkomunikasi dengan partai lain. Karena berkeinginan tidak hanya cukup elektalibitas di partai tapi juga di masyarakat.
"Tugas saya lumayan berat, cuman bersyukur sekarang saya masih menjabat jadi bisa banyak ke daerah melaksanakan tugas dari pa gubernur itu merupakan anugerah hari ini. Tetapi saya tetap tidak bisa memiliki rivalitas dengan gubernur (Ridwan Kamil),"ujarnya.
"Saya tidak mau pisah dengan gubernur seandainya ada hal yang lain. Gubernur ada disini," ujar Kang Uu sambil menyebutkan kembali, "saya tidak mau pisah," kata Uu Ruzhanul.***