Tolong Carikan Orang Bodoh, SMAN 7 Kawalu Kota Tasikmlaya Berada di Wilayah Diskotik, Ini Prestasi!

- 22 Februari 2023, 18:37 WIB
Kepala SMAN 7 Kawalu Kota Tasikmalaya, Dadan Sofyan (kiri) difoto bersama dengan siswa siswi yang berhasil torehkan prestasi, bersama guru Fisika, Asep Budi Setiawan (kanan pojok). / Budi S Ombik/DeskJabar.com
Kepala SMAN 7 Kawalu Kota Tasikmalaya, Dadan Sofyan (kiri) difoto bersama dengan siswa siswi yang berhasil torehkan prestasi, bersama guru Fisika, Asep Budi Setiawan (kanan pojok). / Budi S Ombik/DeskJabar.com /

DESKJABAR - Meraih prestasi bukanlah hal mudah bagi seseorang ataupun lembaga yang bernaung di bidang yang digelutinya, tak terkecuali di lingkungan SMAN 7 Kawalu Kota Tasikmalaya.

Baru baru ini SMAN 7 Kawalu Kota Tasikmalaya berhasil menorehkan prestasi membanggakan dalam Gebyar Supernova 4.0 tingkat Provinsi Jawa Barat.

Torehan prestasi SMAN 7 Kawalu Kota Tasikmalaya itu adalah di bidang fisika yakni Olimpiade Fisika dan Karya Alat Fisika tingkat Provinsi.

Baca Juga: Pengakuan Rezaldi Hehanusa tentang Keberhasilan Umpannya Saat Laga Persib Bandung di BRI Liga 1

"SMAN 7 Kawalu Kota Tasikmalaya yang berada di wilayah diskotik atau di sisi kota saeutik, tidak bisa dipandang sebelah mata," kata Kepala SMAN 7 Kawalu Kota Tasikmalaya, Drs. Dadan Ahmad Sofyan, M.Pd.

Pernyataan itu disampaikan di sela sela waktu senggang usai memimpin rapat di kampus SMAN 7 Kawalu Kota Tasikmalaya, Rabu 22 Februari 2023.

Siswa siswi SMAN 7 Kawalu, kata Dadan, bukan datang dari wilayah perkotaan akan tetapi dari wiilayah Kecamatan Kawalu, Jatiwaras, Sukarame, Cibalong.

Kemudian Kecamatan Tanjungjaya hingga Kecamatan Salopa dan kecamatan lainnya yang semuanya masuk wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

Mereka datang ke SMAN 7 Kawalu, tutur Dadan Sofyan, dengan sebuah harapan untuk bisa menjadi orang lebih baik.

Baca Juga: Kopda Ahmad Novrizal Mendapat Apresiasi Kapolri Usai Evakuasi Kapolda Jambi

 

Carikan Orang Bodoh

Mengutif dari ahli Fisika yaitu Yohanes Surya, lanjutnya, bahwa meminta Gubernur yang ada di Indonesia untuk mencarikan anak anak bodoh.

"Nanti akan saya jadikan dia seorang juara dunia," ucap Dadan Sofyan menirukan ahli Fisika tingkat dunia asal Indonesia.

Jika ditelaah secara seksama siswa siswi SMAN 7 Kawalu yang berasal dari wilayah pedesaan, tambahnya, dibentuk dan dilatih serta dicreet dengan fashionnya maka bisa muncul.

"Muncul sesuatu yang sangat sangat dibanggakan," ucapnya lagi.

Sementara itu, hal berbeda dikatakan guru Fisika sekaligus pembimbing, Asep Budi Setiawan, S.Si., menuturkan, pihaknya sering mendapatkan undangan mengikuti lomba Fisika tingkat nasional.

Halnya undangan dari IPI (Institut Pendidikan Indonesia) Garut untuk mengikuti Gebyar Super Nova ke-4.

"Memang mereka rutin mengadakan kegiatan serupa, dan tahun sekarang adalah tahun ke-4," kata Asep Budi.

Sejak tahun pertama digelar, tuturnya, pihaknya mengikut sertakan satu cabang lomba dan langsung menyabet juara 2, dalam kreasi alat fisika sederhana.

Baca Juga: Fasilitas Umum di Wilayah Kecamatan Dramaga Diresmikan, Iwan Setiawan: Tingkatkan Pelayanan dan Ekonomi Tumbuh

Selanjutnya tahun 2021 kembali mengikuti lomba serupa meski digelar secara online dengan kriteria beragam.

Dan dari situ, imbuh Asep Budi, pihaknya berhasil menorehkan banyak prestasi, diantaranya juara 1 dan 2 lomba Kreasi Alat Fisika serta juara Umum Trofi Wakil DPRD Garut Tingkat Provinsi.

"Kita mengirimkan 2 grup dan kedua duanya berhasil merebut juara sekaligus juara umum," kata Asep Budi.

Bahkan di tahun yang sama pula, tuturnya lagi, merebut juara 1 dan 2 Olimpiade Astronomi serta merebut juara 2 lomba menulis esai tentang sains atau pembelajaran fisika.

"Di tahun berikutnya yaitu tahun 2022 IPI Garut kembali mengundang kita, namun tidak ikut serta karena vandemi Covid-19 meski digelar secara offline," tuturnya lagi.

Untuk yang baru lalu yaitu Gebyar Super Nova 4, kata Asep Budi, pihaknya mengirimkan 2 tim, karena yang dilombakan hanya Olimpiade dan Alat Fisika.

Dari tim yang diikutsertakan itu, tambahnya lagi, keduanya merebut juara 2 yaitu Olimpiade dan Alat Fisika tingkat provinsi.

 

Seleksi PPDB

Di sisi lain, Asep Budi Setiawan menuturkan, dalam melakukan pembinaan dan seleksi para peserta yang diikut sertakan di setiap ajang perlombaan.

Dirinya selalu dipercaya sebagai pembina ekstra kulikuler Kelompok Ilmiah Remaja (secara umum di bidang akademik).

"Jadi nama ekstra kulikulernya Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), jadi eskul ini bergerak dalam bidang akademik pembelajaran," imbuhnya.

Di sini, tambahnya, kami membagi kedalam 2 kelompok yaitu tim teori dan tim kreatif.

Baca Juga: Bobotoh Nonton Lewat Link Live Streaming, Luis Milla Targetkan Persib Bandung Kalahkan Arema FC

Di tim kreatif pihaknya menyeleksi di bidang skill, motoric dan keterampilannya. Sementara di tim teori dipersiapkan di bidang kognitifnya atau bidang pengetahuannya.

"Untuk tahap seleksi diawali dari PPDB, kita perkenalkan ekskul ini, siapa yang berminat dan tertarik,"

Artinya tidak secara khusus menentukan kriteria untuk masuk di KIR meski pada akhirnya seleksi alamlah yang berlaku.

"Artinya diantara mereka ada yang merasa bosan, jenuh dan lain sebagainya sehingga hanya tersisa dari siswa siswi yang memang memiliki jiwa petarung," tuturnya.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Wawa Orchid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah