Baca Juga: Ketua Umum PSSI dari Masa ke Masa, Erick Thohir: Pemberantasan Mafia Bola Butuh Nyali
Salah satunya adalah sebagai pengurai kemacetan bagi warga yang hendak bepergian ke luar kota menghindari kemacetan di pusat Kota Tasikmalaya.
“Yang dari arah Lapangan Udara Kota Tasikmalaya (Cibeureum) dan mobilitas dari arah Tasik Selatan yang akan ke Ciamis atau Bandung tidak perlu lagi melewati pusat kota Tasikmalaya yang rentan terjadi kemacetan di pusat kota", ujar Dedy.
Dengan telah selesainya Jembatan Ciloseh, lanjut Dedy, para pelaku UMKM di area Leuwianyar juga akan terbantu dalam proses komoditasnya, karena bisa mempermudah dalam pengangkutan dan pengiriman produk UMKM yang dihasilkannya.
Hal senada dikatakan Agung Yudhianto, Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat. Tujuan utama pembangunan Jembatan Ciloseh memang untuk meningkatkan perekonomian di Kota Tasikmalaya.
"Jembatan yang telah kami bangun ini diharapkan bisa menunjang akses transportasi masyarakat di Tasikmalaya menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga perekonomian masyarakat Tasikmalaya menjadi meningkat", ujar Agung.
Menggunakan komponen dalam negeri
Menurut Agung, Jembatan Ciloseh juga merupakan salah satu contoh pembangunan di BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat yang menggunakan unsur Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
"Penggunaan unsur-unsur TKDN di setiap pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur ke-PU-an menjadi salah satu keharusan yang telah diamanahkan oleh Menteri PUPR", katanya.
Sementara itu, Manajer Ruas / PPK 4.4 PJN Wilayah IV Provinsi Jawa Barat Marnala R. Chandra, memberikan gambaran teknis struktur dari Jembatan Ciloseh.
Jembatan Ciloseh, kata dia, memiliki 2 (dua) Pilar dengan Balok Cantilever dimana proses pengecoran (cor insitu) dan stressing balok tersebut dilaksanakan langsung di lokasi.