Mie Bakso ‘Dingdiling’ Kawasan GOR Saparua Bandung, Peninggalan 1980-an yang Diburu

- 5 Februari 2023, 11:19 WIB
Tampilan mie bakso dingdiling di GOR Saparua Bandung peninggalan era tahun 1980-an.
Tampilan mie bakso dingdiling di GOR Saparua Bandung peninggalan era tahun 1980-an. /Kodar Solihat/DeskJabar.com

DESKJABAR – Kawasan utama Kota Bandung, Jawa Barat dikenal sebagai tempat perburuan aneka makanan enak dan rasa khas, baik oleh warga kota sendiri maupun orang dari luar kota.

Adalah kawasan rindang dan sejuk di Kota Bandung yang pernah ngetop mie bakso khas, dijuluki mie bakso “dingdiling” peninggalan era tahun 1980an.

Kini penjual mie bakso “dingdiling” boleh dikatakan tinggal sedikit di Kota Bandung, dan itu pun ada radius tempat mangkalnya.

 

 

Baca Juga: Di Bandung, Banyak Rumah Antik Laris Jadi Tempat Makan dan Instagramable

Dimana tempat mangkal mie bakso dingdiling ?

Tetapi bagi warga senior Bandung dan generasi masa kini yang mengenal rasa khas mie bakso dingdiling, menjadi langganan dan diburu.

Pada tahun 1980-an sampai awal 1990-an, radius kawasan belakang Gedung Sate dan Kodam Siliwangi, seperti sekitaran kawasan Jalan Citarum, GOR Saparua, Taman Lalu-lintas, dan Jalan Belitung, dikenal adanya beberapa tukang mie bakso yang khas.

Oleh sejumlah alumni sekolah SMAN 20 Bandung yang dahulu bertempat di SMAN 3 Bandung Jalan Belitung lalu pindah ke Jalan Citarum, sejumlah tukang mie bakso kawasan belakang Gedung Sate dan Kodam Siliwangi dijuluki mie bakso “dingdiling”.

 Baca Juga: Di Kota Bandung, Kawasan Rumah Antik Menak Zaman Baheula Menjadi Pesona Romantis

Salah seorang pedagang mie bakso dingdiling di sekitaran GOR Saparua Bandung.
Salah seorang pedagang mie bakso dingdiling di sekitaran GOR Saparua Bandung. Kodar Solihat/DeskJabar

Ciri khas pedagang mie bakso dingdiling

Diantara generasi senior yang pernah bersekolah di sekitaran Jalan Citarum dan Jalan Belitung Bandung, mengingat ada banyak pedagang mie bakso khas kawasan itu.

Cirinya, yaitu pakai dorongan dengan cat warna coklat pada tiangnya, mie basah, pakai tahu, pakai dorokdok, baso buatan sendiri.

Namun oleh sebagian orang, pedagang mie bakso di kawasan tersebut dijuluki mie bakso “dingdiling”.

Baca Juga: Mie Bakso Khas di Bandung Pakai Tongcai dan Dorokdok, Tetapi Kini Tinggal Sedikit

Mengapa dijuluki mie bakso dingdiling ?

Salah seorang sisa pedagang mie bakso “dingdiling”, adalah Oleh, yang hampir setiap hari dorongannya mangkal di dekat GOR Saparua Bandung.

Oleh tampak kebingungan, mengapa jualan mie bakso seperti dirinya ada yang menjuluki mie bakso dingdiling. Tetapi ia kemudian tersenyum-senyum sendiri, mendengar alasan julukan mie bakso “dingdiling”.

Oleh beberapa alumni SMAN 20 Bandung, disebutkan, bahwa “dingdiling” adalah bunyi penutup dandang kuah penjual mie bakso khas kawasan belakang Gedung Sate dan sekiran Kodam Siliwangi.

Julukan “dingdiling” lebih kepada ketika penjual mie bakso membuka dan menutup kembali dandang kuah mie bakso. Tutupnya sering berbunyi “dingdiling”, karena bergetar-getar sebelum diam menutup.

 Baca Juga: Pasar Babatan Bandung, Tempat Berburu Alat Rumah Tangga Unik dan Jadul

Soal pedagang mie bakso dingdiling, dibenarkan oleh salah seorang tukang parkir tua di kawasan GOR Saparua. Ketika ditanya soal suasana kenangan tahun 1986 sampai 1990-an kawasan itu, ia langsung sumringah, termasuk soal pedagang mie bakso khas di situ.

“Ooh iya, dia memang sejak tahun 1986 entah 1990 ya, sudah jualan mie bakso di sekitaran sini. Ya teman seangkatan cari rejeki di sini,” ujar salah seorang tukang parkir resmi di GOR Saparua. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x