INI Alasan Tol Getaci Harus Menggunakan Teknologi Canggih Bantalan Karet Menurut PVMBG

- 5 Februari 2023, 10:07 WIB
Ilustrasi jalan tol. Penggunaan teknologi Lead Rubber Bearing di kontruksi jalan tol Getaci dinilai merupakan solusi terbaik.
Ilustrasi jalan tol. Penggunaan teknologi Lead Rubber Bearing di kontruksi jalan tol Getaci dinilai merupakan solusi terbaik. /YouTube Branding IT

DESKJABAR- Saat peresmian pabrik Lead Rubber Bearing (LRB) terbesar di Indonesia di Karawang pada Senin, 30 Januari 2023, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan bahwa pembangunan tol Getaci akan menggunakan teknologi LRB.

Ini merupakan perkembangan terbaru dari rencana pembangunan tol Getaci atau Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, di tengah ketidakpastian kapan dimulainya pembangunan proyek tersebut.

Pembangunan calon tol terpanjang di Indonesia itu sebelumnya dipastikan diundur lagi setelah Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian menyatakan  bahwa proyek tersebut akan dilelang ulang karena pihak konsorsium pemenang lelang sebelumnya, tidak mencapai financial close.

Penggunaan teknologi Lead Rubber Bearing atau bantalan karet dalam kontruksi jalan tol Getaci diyakini pihak Kementerian PUPR akan menjadi solusi terbaik menghadapi karakteristik lahan yang akan dilalui bentangan jalan tol tersebut.

Baca Juga: HARGA Lahan di Gedebage, Titik Awal Tol Getaci, Melejit Gila-Gilaan dari Rp 50.000 Jadi Rp 15 Juta per Meter

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan tentang wilayah Jawa Barat selatan, yang membuat keputusan penggunaan LRB di proyek tol Getaci tersebut akan menjadi sebuah solusi yang baik.

Fungsi Lead Rubber Bearing di Kontruksi Jalan Tol

Saat peresmian pabrik LRB di Karawang, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono memastikan bahwa pembangunan konstruksi jembatan di ruas jalan tol Getaci akan menggunakan teknologi canggih Lead Rubber Bearing (LRB) atau Bantalan Karet Inti Timbal.

Mengutip dari laman bpjt.pu.go.id mengatakan bahwa Lead Rubber Bearing terdiri dari bantalan karet dan baja berinti timbal yang dilaminasi dengan pelat baja untuk pemasangan ke struktur jembatan. Material Karet dari LRB ini bertindak sebagai pegas.

LRB merupakan komponen yang dapat meredam getaran dan menurunkan respons guncangan. LRB dapat meningkatkan ketahanan struktur dalam menerima guncangan gempa, yaitu mampu memberikan redaman pada gempa sehingga memberikan periode getar lebih panjang dan menurunkan respon, demikian juga deformasinya untuk jembatan baru dan jembatan eksisting.

Sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia sudah menggunakan teknologi LRB seperti Jalan Tol Pekanbaru – Dumai, 6 Ruas Tol DKI – Ruas Kelapa Gading, MRT Lebak Bulus, Jembatan Holtekamp, jalan Tol Layang Ir. Wiyoto Wiyono, jalan Tol Layang Ujung Pandang (AP Pettarani), jalan Tol Bogor Outer Ring Road, jalan Tol Jakarta – Cikampek Elevated, LRT Jabodebek, jalan Tol Trans Jawa.

Baca Juga: Link Live Streaming Final Thailand Masters 2023 di BWF TV, The Babies Wakil Indonesia Berlaga Hari Ini

“Kami (Kementerian PUPR) telah memiliki peta titik – titik daerah rawan gempa, kedepannya LRB ini akan diaplikasikan juga pada bangunan – bangunan di daerah rawan gempa,” papar Menteri Basuki Hadimuljono.

Desain Tol Getaci

Sementara itu desain tol Getaci terbaru bahwa jalan tol akan dibangun dengan 2 x 2 lajur, yang masing-masing lajur memiliki lebar 3,6 meter.

Sedangkan struktur jalannya akan dibangun dengan struktur at grade atau sejajar dengan jalan, elevated atau melayang, serta pile yakni struktur elevated dengan banyak tiang.

Dari bentangan tol getaci sepanjang 206,65 kilometer, struktur jalan tol akan terdiri dari at grade sepanjang 175, 27 kilometer, elevated sepanjang 22,26 kilometer dan pile slab sepanjang 9,12 kilometer.

Mengutip dari YouTube Branding IT, nantinya struktur jalan elevated akan lebih banyak dibangun di kawasan antara Garut dan Tasikmalaya.

Alasannya, karena di daerah ini kontur alamnya banyak perbukitan dan pegunungan, sehingga jalan yang dibangun dengan struktur melayang atau elevated.

Sementara di wilayah Cilacap akan didominasi struktur at grade atau sejajar dengan tanah, kecuali untuk perlintasan dengan rel kereta api akan ada jalan elevated.

Karakteristik Geologi Jabar Selatan Menurut PVMBG

Fungsi Lead Rubber Bearing atau LRB adalah dapat meningkatkan ketahanan struktur dalam menerima guncangan gempa. LRB mampu memberikan redaman pada gempa sehingga memberikan periode getar lebih panjang dan menurunkan respon, demikian juga deformasinya untuk jembatan baru dan jembatan eksisting.

Teknologi ini sangat cocok diaplikasikan pada struktur bangunan yang dibangun di daerah-daerah rawan gempa, seperti  Jawa Barat.

Baca Juga: Persib Bandung Terancam Tak  Bisa Diperkuat Ezra Walian Saat Melawan PSS Sleman: Kenapa?

Pusat Vulkonologi dan Mitigasi Bencana Geologi(PVMBG) sendiri  menyatakan bahwa  ada  25 wilayah di Pulau Jawa yang rawan bencana gempa dan tsunami (tsunamigenik). Dari 25 wilayah tersebut, 5 di antaranya ada wilayah Jawa Barat.

Kelima daerah rawan gempa dan tsunami di Jawa Barat itu adalah Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, dan Pangandaran.

 "Kejadian gempa bumi di suatu tempat itu berulang, artinya jika suatu daerah pernah terlanda gempa bumi besar, maka suatu saat akan mengalami kembali. Namun waktunya kapan belum diketahui," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Deni Ramdhan di Bandung, 19 Januari 2022.

Menurutnya, dari 5 daerah rawan gempa dan tsunami di Jawa Barat tersebut, Kabupaten Garut memiliki probalitas tertinggi kejadian tsunami di pantai, dengan tinggi lebih dari 3 meter dalam satu tahun.

Itulah menjadi alasan mengapa penggunaan teknologi Lead Rubber Bearing akan sangat cocok diaplikasikan di kontruksi jalan tol Getaci yang akan melintasi kawasan Jawa Barat selatan. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x