Soal Petani Milenial Binaan Ridwan Kamil yang Buntung karena Terlilit Hutang, Ini Tanggapan Pemprov Jabar

- 2 Februari 2023, 20:48 WIB
Ilustrasi program petani milenial.
Ilustrasi program petani milenial. /@PetaniMilJabar/


DESKJABAR
- Ramai isu menyeruak sekarang ini soal cerita petani milenial binaan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) atau dibawah kepemimpinan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat.

Persoalan itu mencuat gara-gara ciutan salahsatu peserta petani milenial atas nama Rizky Anggara dengan akun media sosialnya, Twitter @eesss_.

Rizky juga merupakan Ketua Petani Milenial Tanaman Hias Gelombang 1.

Dari keluhannya, dia menceritakan jika petani milinial binaan Ridwan Kamil ini, selama menjalani program tersebut bukannya untung, tetapi malah buntung karena dililit hutang.

Baca Juga: Persib Bandung vs PSS Sleman BRI Liga 1 Digelar Dimana? Teddy Tjahjono Apresiasi Bantuan Kepolisian

Mereka juga mengeluhkan kondisinya kini yang terlilit hutang ke bank.

Atas permasalahan ini, perwakilan Pemprov Jabar angkat bicara. 

Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jabar Yuke Mauliani Septina tak menampik dengan apa yang dikeluhkan Rizky.

Yuke mengakui jika memang ada masalah pada program petani milenial gelombang 1. Masalahnya yaitu pada pemasaran.

Baca Juga: Resep Colenak Khas Bandung, Manis dan Legit nya Bikin Nagih, Enak dan Nikmat Ditemani Secangkir Teh Hangat

"Untuk petani milenial yang batch 1 permasalahan dasarnya dari sisi pemasaran," kata Yuke seperti dikutip dari PRFM 107,5 News Channel, Kamis, 2 Februari 2022.

Dia mengatakan, program tersebut berfokus pada tanaman hias dengan orientasi ekspor.

Perang Rusia-Ukraina jadi alasan

Namun menurut dia, ekspor menjadi terhambat karena sesuatu hal. 

Baca Juga: Lowongan Kerja Dinas Bina Marga untuk di Bandung pada Februari 2023, Ini Posisi Dibutuhkan

Kata dia, masalahnya karena ada gejolak yang muncul akibat perang Rusia-Ukraina menyebabkan proses ekspor menjadi terhambat.

"Pangsa pasarnya ini adalah ke Eropa. Pada saat kita memulai memasarkan ke luar terkendala dengan ada perang Rusia dan Ukraina. Nah ini yang menyebabkan kita jadi gagal ekspor," jelasnya.

Dijelaskan dia, selama ada perang Rusia-Ukraina membuat adanya regulasi-regulasi baru.

Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual

Pemprov Jabar klaim tidak diam

Yuke menegaskan, saat terjadinya gagal ekspor Pemprov Jabar tidak diam. 

Dalam mengantisipasi hal tersebut, Pemprov Jabar mengambil langkah dengan memasarkannya di dalam negeri.

"Kita buatkan pameran, malah kita Pemprov Jabar mengeluarkan surat edaran minimal kepada ASN bahwa mereka harus membeli produk dari petani milenial dan itu kita lakukan, kita membantu dari sisi pemasaran bahkan kita menyiapkan gerai-gerai," sebutnya.

Baca Juga: Selvi Amalia Nuraeni Korban Tabrak Lari Cianjur, Sang Ibu Ungkap Firasat Jelek Disampaikan ke Dedi Mulyadi

Karena adanya gagal ekspor ini membuat apa yang didapat para petani milenial ini menjadi tidak sesuai dengan apa yang direncanakan di awal.

Tentu, kata dia, hal ini berdampak kepada perkreditan yang diperoleh. 

Kemudian, lanjutnya lagi, soal pengakuan peserta petani milenial yang didatangi pihak bank, Pemprov Jabar langsung berkoordinasi dengan pihak terkait.

Baca Juga: Tabung Gas Mendesis dan Mengeluarkan Bau, Inilah Cara Mengatasinya yang Mudah dan Aman

Didapatkan jawaban bahwa pihak bank tidak mendatangi secara langsung peserta petani milenial (peminjam kredit).

"Mereka (bank) tidak mendatangi langsung ke petani milenial secara individu," ucapnya. ***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: PRFM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x