Adapun kedua desa yang warganya sudah menerima uang ganti rugi Tol Getaci adalah Desa Cigentur dan Desa Karangtunggal, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung. Penyerahan uang ganti rugi lahan dilakukan pada Senin, 26 Desember 2022.
Seperti yang pernah dikemukakan Uu sebelumnya bahwa tidak akan ada pembangunan fisik sebelum pembayaran uang ganti rugi selesai.
Jika bulan ini pembahasan ganti rugi sudah sampai di wilayah Garut, maka pembangunan seksi 1 dari Gedebage ke Garut utara sepanjang 45,20 kilometer mudah-mudahan bisa segera dimulai pada Triwulan II tahun ini.
3 Konglomerat Dibalik Proyek Tol Getaci
PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC) dalah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang akan mengoperasikan Jalan tol Getaci. Anggaran pembangunan tol ini mencapai Rp 56 triliun.
PT JGC merupakan perusahaan patungan dengan porsi kepemilikannya adalah : Wika 10%, Jasa Marga 32,5%, PT PP 10%, Waskita 20%, serta sisanya 27,5% dipegang PT Daya Mulia Turangga, PT Gama Group, dan PT Jasa Sarana.
Ternyata kalau kita cermati, porsi kepemilikan di BUMD Jabar yakni di PT Jasa Sarana per 31 Desember 2020, porsinya adalah Pemprov Jabar 79,11 persen, PT Indec Internusa 0,16 persen, PT Bakrieland Development Tbk 3,75 persen, dan PT Citra Marga Nusaphala Persada sebesar 16,95 persen.
Ternyata pemegang saham utama PT Cintra Marga Nusaphala Persada adalah Yusuf Hamka, yang dikenal sebagai raja tol, konglomerat yang hidup bersahaja.
Sedangkan PT Bakrieland Development adalah perusahaan milik konglomerat papan atas Indonesia juga yakni Bakrie.