Network
DESKJABAR - "Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji'uun. Telah berpulang rahmatulloh Soni Farid Maulana tadi sebelum subuh. Mohon doanya semoga Almarhum diterima di sisi-Nya. Aamiin YRA,"
Demikian salah satu kabar yang beredar melalui pesan whatsApp di sebuah grup berisikan ungkapan duka dan doa berkaitan meninggalnya penyair dan jurnalis senior Soni Farid Maulana.
Kabar dan ucapan duka lain tentang meninggalnya Soni Farid Maulana juga banyak disaampaikan dari rekan, sahabat, seniman, budayawan di akun facebook pribadinya Soni Farid Maulana.
Baca Juga: Kylian Mbappe Bersinar, Kini Masuk Deretan Pencetak Gol Terbanyak Sementara Piala Dunia 2022 Qatar
"Selamat jalan Kang Soni Farid Maulana. Karya-karyami akan tetap hidup da hati kami", tulis Roymon Lemosol.
"Selamat jalan menuju keabadian Soni Farid Maulana. Al fatihah," posting Farick Ziat, disambung kemudian oleh Kin Sanubary "Alfatihah Innalillahi wa innailaihi roji'un semoga almarhum Kang Soni Farid Maulana husnul khatimah Aamiin Ya Robbal Aalamiin,"
"Selamat Jalan kang Soni Farid Maulana hatur nuhun untuk pertemanan dan pertemuan kita di berbagai kesempatan. Sampeyan orang baik, semoga akhir yang baik ... Terang dan damai di sana. Al-Fatihah...," ungkap Zabidy Sayidi.
Dan banyak lagi ungkapan duka, doa serta rasa kehilangan dari sosok penyair dan jurnalis yang ramah ini.
Soni Farid Maulana dikabarkan meninggal dunia pada Minggu, 27 November 2022 pukul 03:45 WIB di rumahnya di Singdangrasa, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Soni Farid Maulana lahir di Tasikmalaya 19 Februari 1962 dari pasangan R. Sarah Solihati dan R. Yuyu Yuhana.
Baca Juga: 4 Permasalahan Menjadi Horor Bagi Para Guru dalam Menyusun RPP PPG Dalam Jabatan 2022, Aksi 1
Soni dikenal sebagai wartawan Harian Umum Pikiran Rakyat sejak akhir Februari 1990 dan juga seorang penyair yang karyanya tersebar baik dalam antologi puisi atau dalam surat kabar.
Baberapa puisi hasil karyanya diantaranya "Di Negeri Salju", yang ia dedikasikan untuk Rendra dan "Berjalan Di Pinggir Sungai Seine" yang ia persembahkan untuk istrinya.
Dikabarkan sejak memasuki masa pensiun dari Pikiran Rakyat pada tahun 2015 ia kemudian memilih kembali ke Ciamis bersama keluarganya.
Pasca pensiun diakui Soni dirinya minim berakftivitas. Kegiatan sehari-hari yang diisi dengan menulis mengakibatkan penyakit gula darah yang sudah dideritanya mulai kembali kambuh pada tahun 2017an.
“Yah mungkin karena aktifitas sehari-hari hanya duduk menulis dan menulis jadi kambuh (penyakit gula darah) dan muncul penyakit lainnya. Paling hanya sesekali bersilatirahmi dan memenuhi undangan untuk diskusi atau pertemuan yang berkaitan dengan puisi atau sastra,” ujarnya saat ditemui di rumahnya awal November 2020, seperti dikutip DeskJabar dari portalbandungtimur.com, Minggu, 28 November 2022.
Soni Farid Maulana menikah dengan Heni Hendrayani pada 19 Februari 1990 dan dikarunia tiga orang anak.
Penulis mengenal sosok almarhum sebagai orang yang baik dan ramah saat sama sama bekerja di HU Pikiran Rakyat.
Suatu saat saya pernah diminta tolong almarhum datang ke tempat tinggalnya saat di Bandung untuk membantu memasang komputer sebagai sarana kerjanya.
Kini sosok baik dan ramah itu telah tiada. Selamat jalan Kang Soni. Semoga Allah SWT menerima segala amalan ibadahnya dan mengampuni segala kekhilapannya. Aamiin YRA.***
