DESKJABAR – Gempa susulan kembali terjadi di Cianjur dengan kekuatan Magnitudo 4,1 yang terjadi pada Jumat 25 November 2022 pukul 01:44.15, dengan kedalaman 10 km yang guncangannya terasa di Cianjur, Sukabumi, dan Bogor.
Menurut Daryono, gempa susulan hingga 25 November 2022 pkl 06.00 WIB terjadi 236 kali dengan gempa Magnitudo terbesar 4,2 dan Magnitudo terkecil 1,2.
Mengapa demikian banyak gempa susulan usai gempa Cianjur Senin 21 November siang M 5,6 yang telah merusaknnan kawasan Cugenang dan korban tewas terakhir mencapai 272 jiwa.
Baca Juga: Terbaru ! Banjir Parah Melanda Wilayah Jeddah Arab Saudi, Penerbangan untuk Sementara Ditunda
Daryono BMKG memaparkan mengapa gempa Cianjur diikuti gempa susulan yang banyak, karena gempa Cianjur termasuk ke dalam gempa kerak dangkal.
Menurutnya, gempa kerak dangkal umumnya diikuti gempa susuln yang cukup banyak karena lapisan kerak dangkal batuannya relative heterogen dan tergolong rapuh.
“Batuan semacam ini jika mengalami deformasi atau patahan dapat memproduksi serangkaian gempa susulan,” tutur Daryono BMKG melalui akun Twitternya.
Daryono menambahkan, gempa kerak dangkal juga sangat berpotensi menimbulkan rekahan permukaan (surface rupture) sehingga bisa lebih merusak bangunan di jalur sesar.
Bangunan apa pun yang dibangun di atas jalur sesar aktif akan mengalami kerusakan saat sesar mengalami pergeseran.
Gelombang gempa dengan konten frekuensi tinggi ini akan diperparah jika wilayah yang dilanda gempa tersusun oleh tanah lunak dan tebal sehingga terjadi resonansi gelombang seismik yang berujung pada terjadinya amplifikasi atau penguatan guncangan gempa.
“Tidak heran jika gempa Cianjur dengan kedalaman dangkal ini kaya akan frekuensi tinggi sehingga menimbulkan guncangan yang besar, hingga menciptakan kerusakan yang parah,” papar Daryono.
“Karakter gempa kerak dangkal dengan frekuensi tinggi ini akan banyak menimbulkan kerusakan karena guncangan tanah yang dibangkitkan sangat kuat,” ujarnya menambahkan.
Gempa kerak dangkal, kata Daryono, kedalamannya umumnya berkisar 1-30 kilometer. Di Jawa Barat, zona sumber gempa ini cukup banyak, seperti Sesar Cimandiri, Sesar Baribis, Sesar Citarik, Sesar Cipamingkis, Sesar Lembang, dan Sesar Cirata.
Jumlah korban
Sementara itu dalam keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Kamis 24 November 2022, jumlah korban meninggal mencapai 272 jiwa.
Pada kamis kemarin tim penyelamat berhasil mengevakuasi satu jenasah Ibu Nining (64).
Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangan persnya di Pendopo Cianjur, mengatakan bahwa dari 272 korban tewas, 165 jenazah di antaranya sudah teridentifikasi identitasnya.
Sehingga, kata dia, masih ada 107 jenazah yang identitasnya masih diverifikasi.
Untuk itu, Suharyanto meminta masyarakat yang merasa anggota keluarganya masih hilang agar segera melaporkan ke Posko Utama di Pendopo Cianjur.
Dia meminta dalam laporannya harus rinci mulai dari nama, jenis kelamin, ciri-ciri, dan yang lainnya.
Menurutnya, masih ada orang yang masih dalam pencarian setelah satu jenazah ditemukan. ***