Juga agar terhindar dari segala bentuk bencana.
Mereka berkumpul di perbatasan desa sambil membawa aneka makanan hasil bumi, tumpeng serta lauk pauk, dan buah-buahan.
Acara utama dari tradisi Baritan adalah menggelar makan dan doa bersama sebagai bentuk wisata Majalengka
Menurut Camat Jatitujuh, Ikin Asikin, tradisi menolak bala Baritan itu merupakan tradisi yang selalu dikeluarkan oleh warga Desa Sumber Kulon, apabila terjadi bencana alam.
Juga tradisi dalam menyambut datangnya musim hujan dan musim tanam padi pertama.
Dalam acara itu warga juga menggelar doa bersama untuk korban bencana alam di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi.
Baritan adalah upacara adat yang masih ada hubungan dengan kepercayaan warga dan peristiwa alam di sana.
Upacara adat ini tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan.