Kabar yang beredar, ada 23 murid SDN Ciawang 1,2, dan 3 yang menjadi korban keracunan jajanan Cikbul itu. Namun polisi memastikan korban yang benar-benar keracunan hanya tujuh orang siswa.
"Iya tujuh orang saja korban keracunan siswa ini. Sementara siswa lainnya hanya diperiksa khawatir mengalami gejala yang sama," kata Kasat Reskrim Ari.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Leuwisari, Inspektur Satu (Iptu) Dudung Supriatna, membenarkan peristiwa keracunan itu.
"Yang terindikasi terkena racun ada tujuh orang. Yang enam (sudah diperbolehkan) pulang dan satu orang (dirawat) di RS SMC," kata Dudung.
Baca Juga: Kabupaten Ciamis Naik Ke Peringkat 9 Klasemen Medali PORPROV Jabar Usai Tambah 5 Emas
Menurut Kepala Seksi Pelayanan RS SMC, Sudaryan, satu orang anak bernama Ihsan kelas 6 SDN Ciawang yang menjalani perawatan akibat dugaan keracunan makanan itu kondisinya sudah membaik.
Menurut dia, anak itu hanya perlu menjalani observasi di rumah sakit unguk sementara waktu. Diperkirakan, anak tersebut sudah bisa kembali pulang Rabu 16 November 2022
Kepada penyidik, RF pedagang Cikbul mengaku sudah satu tahun jualan. Selama itu Cikbul yang dijualnya tidak pernah bermasalah.
"Saya membeli nitrogen sebanyak lima liter untuk lima hari.Kata tokonya tidak akan kadaluarsa", ujar RF.***