Sejumlah Siswa SD Keracunan Cikbul di Tasikmalaya, 7 Orang Harus Dirawat

- 15 November 2022, 20:58 WIB
Salahseorang siswa SDN Ciawang, Desa Ciawang, Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat harus mendapat perawatan karena muntah-muntah diduga keracunan makanan jajanan Cikbul, Selasa 15 November 2022.
Salahseorang siswa SDN Ciawang, Desa Ciawang, Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat harus mendapat perawatan karena muntah-muntah diduga keracunan makanan jajanan Cikbul, Selasa 15 November 2022. /DeskJabar/Istimewa/

DESKJABAR - Sedikitnya tujuh orang siswa SDN Ciawang, Desa Ciawang, Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat diduga keracunan makanan jajanan, Selasa 15 November 2022.

Akibat keracunan itu, mereka mengalami mual, pusing dan muntah-muntah. Siswa SD itu pun harus dilarikan ke Puskesmas Leuwisari untuk mendapat perawatan.

Peristiwa keracunan yang menimpa siswa SD Ciawang itu terjadi pada pukul 07.30 WIB atau sebelum jam pelajaran pertama dimulai.

Baca Juga: Wali Kota Bogor Bima Arya datang ke Tasikmalaya dan Puji HZ Mustofa Mirip Adelaide Australia bukan Malioboro

Sebelum masuk sekolah, seperti biasa mereka membeli jajanan dari para penjual yang ada di halaman sekolah. Mereka yang keracunan diduga akibat membeli jajanan 'Cikbul' alias ciki ngebul.

Akibat peristiwa itu pula, seorang pedagang Cikbul berikut barang bukti jajanannya yang dibeli oleh siswa yang mengalami keracunan diamankan polisi setempat.

"Kami amankan pedagangnya untuk dimintai keterangan dan juga gerobak motor termasuk di dalamnya bahan bahan Cikbul," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ari Rinaldo di Mapolres Tasikmalaya, Selasa 15 November 2022.

Pedagang Cikbul yang diduga menjual makanan yang menyebabkan 7 siswa SD Ciawang muntah-muntah itu berinisial RF warga Kecamatan Padakembang, Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: KABAR GEMBIRA TOL GETACI, PT Waskita Karya Tegaskan Proses Pembangunan Terus Berjalan: INI DAFTAR DESA DILALUI

Selain Cikbul, polisi juga menyita bahan makanan kue ringan, susu dan nitrogen cair. Selanjutnya sample makanan itu akan di uji laboratorium untuk mengungkap kepastian penyebab keracunan.

Kabar yang beredar, ada 23 murid SDN Ciawang 1,2, dan 3 yang menjadi korban keracunan jajanan Cikbul itu. Namun polisi memastikan korban yang benar-benar keracunan hanya tujuh orang siswa.

"Iya tujuh orang saja korban keracunan siswa ini. Sementara siswa lainnya hanya diperiksa khawatir mengalami gejala yang sama," kata Kasat Reskrim Ari.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Leuwisari, Inspektur Satu (Iptu) Dudung Supriatna, membenarkan peristiwa keracunan itu.

"Yang terindikasi terkena racun ada tujuh orang. Yang enam (sudah diperbolehkan) pulang dan satu orang (dirawat) di RS SMC," kata Dudung.

Baca Juga: Kabupaten Ciamis Naik Ke Peringkat 9 Klasemen Medali PORPROV Jabar Usai Tambah 5 Emas

Menurut Kepala Seksi Pelayanan RS SMC, Sudaryan, satu orang anak bernama Ihsan kelas 6 SDN Ciawang yang menjalani perawatan akibat dugaan keracunan makanan itu kondisinya sudah membaik.

Menurut dia, anak itu hanya perlu menjalani observasi di rumah sakit unguk sementara waktu. Diperkirakan, anak tersebut sudah bisa kembali pulang Rabu 16 November 2022

Kepada penyidik, RF pedagang Cikbul mengaku sudah satu tahun jualan. Selama itu Cikbul yang dijualnya tidak pernah bermasalah.

"Saya membeli nitrogen sebanyak lima liter untuk lima hari.Kata tokonya tidak akan kadaluarsa", ujar RF.***

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x