Buat Momen Romantis di Desa Wisata Situ Cangkuang Garut, Ada 5 Destinasi yang Instagramable, Kuy Ah!

- 5 Agustus 2022, 15:47 WIB
Tampilan baru Desa Wisata Situ Cangkuang sangat instagramable. Ajak Si Ayang ke desa romantis ini.
Tampilan baru Desa Wisata Situ Cangkuang sangat instagramable. Ajak Si Ayang ke desa romantis ini. /visitgarut.garutkab.go.id, Instagram instagram @dewistucangkuang/

DESKJABAR - Mau bawa Si Ayang ke tempat romatis? Tak usah jauh-jauh dari Bandung, ke Desa Wisata Situ Cangkuang Garut saja.

Jangan takut tak bisa berfoto ria dengan pemandangan instagramable. Situ Cangkuang dulu beda dengan sekarang.

Suasana Desa Wisata Situ Cangkuang kini sudah sangat beda dengan dulu yang apa adanya. Sudah ditata sedemikan rupa jadi lebih indah, teratur, dan tentu instagramable.

Desa Wisata Situ Cangkuang alias Dewi Situ Cangkuang ini diresmikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia pada 29 Juni 2021.

Lokasinya tak jauh dari Bandung, tinggal melipir sedikit ke Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Tepatnya di Kampung Lolohan Rt 002/Rw 013 Desa Cangkuang, Kecamatan Leles Kabupaten Garut Jawa Barat.

Baca Juga: 4 Wisata Malang yang Hits dan Instagramable, Ada Desa Warna-warni Seperti di Argentina, Sering Dikunjungi Bule

Dari Bandung bisa menggunakan kendaraan pribadi, naik sepeda motor pun asik juga. Si Ayang sepertinya suka.

Atau boleh juga memakai kendaraan umum bus dari Leuwipanjang atau Stasiun Bandung.

Ada lima destinasi wisata di Dewi Situ Cangkuang, sebagai berikut:

1. Mengarungi Situ Cangkuang dengan rakit

Pengalaman yang jarang bukan naik rakit mengarungi situ atau danau.

Danau buatan seluas 15 Hektare ini bisa dikelilingi oleh rakit bambu yang bia menampung sekitar 40 orang sekali jalan.

Pemandangan sekeliling danau dengan bukit-bukit hijau menjanjikan hasil foto yang instagramable.

Baca Juga: 4 Pantai Terkece di Jawa Barat, dengan Semburat Sunset, Sambil Menikmati Secangkir Kopi Bareng Kekasih

2. Mengunjungi Candi Cangkuang

Untuk mencapai Candi Cangkuang kita memang harus naik rakit menyeberangi danau.

Candi Hindu ini dibangun pada abad ke-8 Masehi. Pada tahun 1966, candi ini ditemukan oleh tim peneliti yang terdiri dari Harsoyo dan Uka Tjandrasasmita.

Dulu, candi ini dipergunakan sebagai tempat beribadah dan peristirahatan.

3. Mengelilingi desa dengan pemandangan indah Gunung Guntur

Namanya juga desa wisata, tentu harus mengelilingi desanya. Latar belakang Gunung Guntur menjadi pemandangan indah yang diberikan wisata alam ini.

Baca Juga: Merak Ngibing Menjadi Primadona Batik khas Tasikmalaya, Jawa Barat. Lengkap dengan Harganya

4. Berfoto ria di sekitar Situ Cangkuang

Nah, salah satu tujuan wisata adalah mengambil foto atau video. Itu bisa dilakukan di sekitar daratan juga. Ada spot-spot foto cantik yang pantas untuk dijadikan tempat selfie atau bergaya bersama pasangan.

Coba ambil gambar di dermaga rakit dengan sudut pandang yang unik, pastinya oke untuk medsos kamu.

Dermaga Dewi adalah nama sebuah tempat yang lokasinya berada di bawah Taman Desa Wisata Situ Cangkuang.

Ada Gazebo di taman maupun di Dermaga Dewi yang posisinya di atas danau.

Dan untuk menuju dermaga tersebut kita bisa menyaksikan panorama indah dengan melewati sebuah jembatan di atas danau.

Selain itu di sampingnya terdapat warung apung yang menyajikan berbagai makanan tradisonal ciri khas Desa Cangkuang.

Baca Juga: SIMAK! Inilah Niat Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram 2022, Dilengkapi Keutamaan dan Jadwalnya

Jadi, jangan khawatir kelaparan karena di sini ada juga makanan siap saji. Sambil menunggu makanan bisa selfie.

5. Wisata sejarah dan budaya di Kampung Pulo

Berwisata sambil mengetahui sejarah, salah satunya ya di Desa Wisata Situ Cangkuang ini.

Tak jauh dari Candi Cangkuang, ada Kampung Pulo yang masih tradisional.

Penduduk Kampung Pulo merupakan keturunan mendiang Eyang Embah Dalem Arif Muhammad, tokoh yang menyebarkan agama Islam di Desa Wisata Situ Cangkuang.

Sejak abad ke-17, rumah di kampung ini tidak bertambah, hanya enam rumah dan satu mushala.

Rumah-rumah itu untuk anak perempuannya, sementara musala untuk satu-satunya anak laki-laki.

Hingga kini bangunan hanya boleh ada tujuh. Dilarang menambah bangunan lain karena itu simbol keluarga Eyang Embah Dalem Arif Muhammad.

Penduduk di sana cukup terbuka untuk diajak ngobrol. Makanya datang ke sana dan gali budaya uniknya.

Tiket masuk ke Desa Wisata Situ Cangkuang relatif murah, untuk dewasa Rp 10.000 dan anak-anak Rp 5.000.

Sedangkan untuk menyewa gazebo tinggal mengeluarkan uang Rp 100.000 untuk dua jam. Demikian juga jika mau menyewa sound system dipatok Rp 100.000 per dua jam.

Jika ingin bermalam bisa juga, ada paketnya, lengkap dengan mencoba membuat kue burayot, makanan khas Garut, juga ngagogo ikan.***

 

 

 

 

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: berbagai sumber visitgarut.garutkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x