Alasan lain pelaku kenal dekat dengan korban karena ada saksi yang melihat sekitar jam 12 melam di TKP ada 5 orang yakni 3 perempuan dan 2 laki-laki. Dua perempuan di antaranya diduga adalah korban.
Baca Juga: Kisah Bos PS Store Putra Siregar, Pemegang Rekor Qurban Terbanyak Se-Indonesia Versi MURI
Jika mereka bertamu ke rumah orang hampir di tengah malam, tentunya bagi orang asing akan tidak mungkin datang ke rumah orang di tengah malam.
Dengan alasan itu, Agustinus Pohan menyarankan kepada polisi agar meminta bantuan kepada saksi-saksi adakah mengetahui orang terdekat korban yang mirip dengan sketsa wajah terduga pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut.
Ia menilai penyebaran sketsa wajah terduga pelaku tidak akan berpengaruh pada percepatan pengungkapan kasus tersebut.
Itu karena gambar sketsa dari samping kanan dan dari belakang itu tidak jelas sehingga bisa ada ribuan kemungkinan sehingga bisa timbul spekulasi di masyarakat.
"Ini mah mungkin polisi sudah kebingungan barangkali. Tapi sekali lagi, ini karena polisi mendapat desakan dari masyarakat yang kuat sekali. Biarkanlah polisi bekerja," tutur Agustinus Pohan.
Ia juga menilai langkah polisi meminta bantuan kepada masyarakat untuk melapor jika menemukan seseorang yang mirip dengan sketsa sebagai langkah kurang bijaksana dan berbahaya.
"Menurut saya, permintaan bantuan semacam itu agak kurang bijaksana. Walaupun betul ini upaya, tapi sangat tidak bijaksana," ujar Agustinus Pohan.