"Belum paham bagaimana penyimpulkan 30 tahun segitu spesifiknya. Kedua adalah oval bentuk muka. Oval itu kalau dilihat dari depan, kalau dari samping belum bisa dipastikan sementara sketsa wajah itu kan dari samping," ujar Anjas Asmara.
Dugaan memang pelaku itu atas keterangan sopir angkot yang sempat cekcok dengan sopir alphard yang sedang memarkir di tempat kejadian perkara.
“Namun bisa saja polisi berdasarkan keterangan yang lainnya, kita kan tidak tahu,” ujarnya.
Anjas juga membahas soal hidung mancung, bentuk badan sedang, warna kulit putih bersih, memakai kemeja kotak kotak hitam.
"Keterangan sangat baik tapi kalau sketsanya kok bisa mendapatkan data data ini, apakah ada sketsa lagi disembunyikan,” tanya Anjas.
Dalam analisanya Anjas menyebut penyidik semakin kesini semakin kelihatan bahwa memang belum punya alat bukti pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang.
Tapi menurut Anjas,bagi orang membantu dan mengetahui kasus pembunuh ibu dan anak di Subang bahkan dalangnya kemungkinan besar sudah di ketahui nama nama siapa saja.
Tapi terpaksa ditunda karena alat bukti belum kuat kecuali kalau ditemukan pelakunya. Karena disini pelaku dalangnya orang berbeda.
"Pelaku dan dalang adalah orang yang berbeda, kenapa karena dari olah TKP pun diketahui tidak ditemukan jejak digital handphone, tidak banyak jejak tubuh manusia disana," ujar Anjas.