DESKJABAR – Di Cirebon, pernah ada kuburan dukun santet tersambar petir. Begini kejadian terlihat oleh penggali kuburnya.
Adalah Ang Nay, yang mengaku sebagai penggali kubur, ketika jenazah dukun santet itu dikuburkan 12 tahun lalu pada sebuah pemakaman di Cirebon.
Diceritakan, kejadian itu dialami ketika Desember 2010, ketika diminta oleh sejumlah orang untuk menggali kubur seseorang yang meninggal pada suatu kampung.
Yang membuatnya terheran, karena orang-orang yang datang itu bukan berasal dari warga kampung dimaksud.
Sebagai penggali kubur, ia tetap melayani orderan itu dan bersama temannya mulai menggali lubang kubur.
Ketika menggali lubang kubur itu, kenang Ang Nay, cuaca tiba-tiba mendung menjelang hujan, dimana saat itu sekitar pukul 15.00 WIB menjelang malam Jumat Kliwon.
Ketika baru menggali 30 cm, tanahnya tiba-tiba membentur sebuah benda keras mirip baja. Bahkan, perkakas selalu patah ketika untuk memahat tanah lubang kuburan itu.
Menjelang maghrib, lubang kubur itu akhirnya selesai. Yang aneh, yang mengantar jenazah umumnya adalah warga luar.
Pada malam hari, jenazah pun dikuburkan. Namun terjadi sejumlah keanehan.
Misalnya, papan penutup jenazah, tanahnya seakan selalu mengecil. Lalu dengan berbagai cara diakali, posisi papan penutup jenazah dipasangkan juga dan penguburan pun selesai.
Baru saja penguburan selesai, tiba-tiba hujan malam hari dengan petir dan angin kencang. Bahkan, sebuah pohon tersambar petir lalu robo menimpa kuburan baru itu.
“Tiba-tiba kuburan itu terambar petir, sampai tanahnya terbuka, jenazah pun sampai terlempar keluar,” ujar Ang Nay.
Disebutkan, dirinya tidak berani mendekat, dimana pemandangan terlihat kuburan berantakan dan kain kafan jenazah itu terbakar.
Mang Ei mewawancarai Ang Nay, penggali kubur di Cirebon menceritakan pengalaman itu yang dimunculkan pada YouTube Malam Mencekam, “KUBURANNYA TERSAMBAR PETIR JENAZAHNYA KELUAR !! AZAB DUKUN SANTET SAKTI KISAH PENGGALI KUBUR,” diunggah 20 April 2022.
Kemudian, menurut Ang Nay, ia memberitahukan kepada keluarga jenazah itu, soal apa yang terjadi di kuburan.
Kemudian istrinya orang meninggal itu diajak melihat ke lokasi kuburan, dimana sepanjang perjalanan suasana sangat sepi. Terlihat jenazah itu masih tergeletak terlempar di luar kuburan.
Kemudian jenazah itu kembali dikuburkan. Lalu ditanyakan apa yang terjadi semasa yang bersangkutan masih hidup.
Kemudian anaknya menjawab, bahwa almarhum suaminya itu dahulu ketika masih hidup, pekerjaannya adalah dukun. Bahkan, dengan warga sekitar pun sering ada konflik, berbeda dengan istrinya yang lebih membaur.
Menurut anaknya, almarhum ketika hidup menjaid dukun, sering memberikan pesugihan dan santet, yang meminta korban.
Namun, katanya, dukun itu kemudian meninggal karena terkena oleh santet yang digunakannya juga.
Bahkan, dukun itu juga kabarnya banyak menyantet banyak warga.
Kemudian, kata Ang Nay, kembali ketika penguburan jenazah dukun itu, tidak ada warga setempat yang mengantar. Sedangkan orang-orang luar yang mengantar jenazah, kabarnya juga orang-orang bayaran.
Bahkan, katanya pula, karena suasana ketika pemakaman, dimana keranda mayat digotong melewati arus sungai yang airnya deras. Sehingga, keranda mayat pun bergoyang-goyang, dan jenazah sempat terjatuh dari keranda dan terbawa air sungai. ***