DESKJABAR - Dalam kasus Subang ini terdapat keraguan tentang pelaku pembunuhan kasus ini, dihilangkan atau menghilang.
Terutama setelah Polda Jabar merilis sketsa pelaku kasus Subang, terlihat seperti masih ada keraguan.
Hal ini disampaikan oleh Kriminolog dari Unpad dan penulis buku Pembaharuan Hukum Pidana, Yesmil Anwar.
"Sepertinya ada keraguan dari pihak kepolisian karena mereka menyadari alat buktinya masih kurang sehingga belum merasa nyaman untuk menentukan pasal berapa dan orangnya, siapa, bagaimana kejadiannya, apakah dia kerja sendiri atau menyuruh orang lain," ungkap Yesmil Anwar.
"Keraguan yang semacam ini, makin lama akan semakin mengaburkan jejak-jejak yang sifatnya digital atau jejak konkrit,” ujarnya.
Untuk itu, Yesmil Anwar pun menyarankan agar upaya pembuktian forensik digital harus diulang dari awal.
"Jadi menurut saya, kerja serius profesional dari polisi tidak boleh berhenti, harus lebih ditingkatkan agar kasus pembunuhan di Subang ini terungkap," ungkap Yesmil.
Kriminolog dari Unpad, Yesmil Anwar mengatakan, selama ini apa yang ditunjukkan kepolisian kepada publik dalam kasus pembunuhan Subang, masih bersifat spekulatif dan belum mengarah pada bukti konkrit yang kuat untuk menentukan pelaku.