Network
DESKJABAR – Puasa Ramadhan 2022 atau 1443 H baru saja usai dan umat Islam telah melaksanakan sholat sunnah idul fitri.
Babak baru pasca Ramadhan kembali akan dijalani dan sejatinya setiap muslim berharap kehidupannya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Seperti diketahui, selama satu bulan penuh di bulan ramadhan, setiap muslim ditempa dengan berbagi ujian yang begitu berat seperti menahan lapar, haus, hawa nafsu, sahwat dan ujian kesabaran lainnya.
Tidak hanya itu, umat muslim juga telah berihtiar optimal meluangkan waktu dan konsentrasinya disepanjang ramadhan khususnya hari-hari ganjil di 10 hari terakhir untuk medapatkan lailalul qadar.
Lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari 1000 bulan dan malam saat diturunkannya Al Quran.
Bila seseorang dengan kehendak Allah SWT berhasil mendapatkannya niscaya segala amalan yang dilakukanya diganjar dengan pahala melebihi 1000 bulan atau sekitar 83 tahun.
Lantas, apakah kita termasuk salah satu yang beruntung mendapat kasih sayang Allah SWT dan mendapat pahala lailatur qadar?.
Dikutip dari kanal Buya Yahya berjudul “Ciri Orang Mendapatkan Lailatul Qadar-Buya Yahya Menjawab, tayang 4 Oktober 2016, berikut dijelaskan ciri-cirinya.
Menurut Buya Yahya, malam lalilatul qadar datangnya dirahasiakan Allah SWT. Meski demikian lailatul qadar akan datang bagi siapa saja yang merindukannya.
Baca Juga: Benarkah Allah akan Menciptakan Bumi dan Kehidupan Baru Setelah Hari Akhir? Buya Yahya Beri Jawaban
“Kapan datang lailatul qadar, disembunyikan oleh Allah. Yang jelas lailatul kadar akan datang. Untuk siapa? Untuk siapapun yang merindukannya. Kerinduan yang ada dalam hatimu,” ujarnya.
Menurut Buya, tanda orang mendapatkan lailatul qadar akan tampak setelah ramadhan. Apakah dia berubah menjadi lebih baik atau tidak.
Tanda seseungguhnya (mendapat lailatul qadar) menurut Buya akan terlihat pada esok harinya atau setelah Ramadhan.
“Yang pelit menjadi dermawan, yang gak pernah ngaji jadi sering ngaji. Itulah tanda lailatul qadar ada pada dirimu,” kata Buya.
“Jadi lailatur qodar adalah perubahan dalam dirimu. Karena kau telah dipilih oleh Allah untuk menjadi orang yang mudah dalam melakukan kebaikan,” lanjutnya.
Buya menegaskan sekali lagi bahwa perubahan itu terdapat pada diri masing-masing, apa yang akan dilakukan setelah ramadhan.
Apakah tambah baik atau tidak,tambah bakti sama orang tua atau tidak, tambah patuh sama suami atau tidak, tambah sayang ke istri atau tidak, tambah perhatian sama anak atau tidak dan seterusnya.
“Jangan banyak ngomong tentang cerita lailatul qadar, jadi kalau kita merasakan diri kita dan mencari tanda dalam diri kita sendiri. Wallahu a’lam bishawab,” pungkasnya.***
