DESKJABAR - Kombes Pol dr Hastry dalam kasus Subang adalah tenaga forensik dari Mabes Polri yang diperbantukan untuk melakukan otopsi kedua terhadap jenazah korban kasus Subang yaitu Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu,
Setelah melakukan otopsi, dr Hastry mengatakan kasus Subang ini 100% akan terungkap siapa pelakunya
Dokter Hastry dikenal sebagai polisi wanita (Polwan) pertama di Asia yang memiliki gelar doktor spesialis forensik.
Namanya mencuat dalam menangani bidang forensik di antara kasus Subang yang cukup menyedot perhatian publik dengan otopsi jenazah ibu dan anak Tuti Suhartini dan Amel, dan sampai sekarang memasuki bulan ke 9 kasus Subang masih belum terungkap.
Dokter Hastry mengungkapkan bahwa pemeriksaan forensik yang dilakukannya terhadap kasus Subang sebenarnya sudah rampung.
Dikutip dari kanal YouTube Anjas di Thailand, berjudul DOKTER HASTRY ANGKAT SUARA !! PERANAN PRIA & WANITA YG BANTU AKTOR UTAMA SU..., dirilis 2 Februari 2022.
Anjas menuturkan, keterangan terbaru dari dr Hastry ahli otopsi, yang melakukan otopsi kedua di lokasi makam almarhum Tuti dan Amel.
Baru-baru ini banyak berita bermunculan bahwa ada komentar dari dr Hastry yang mengatakan, bahwa 100 % kasus Subang ini akan terungkap.
"Kemudian ada beberapa hal yang kita nilai dari ucapan itu sebagai sebuah kepercayaan," kata Anjas.
Percaya diri dr Hastry di sini artinya, bukan karena menggunakan perasaan tapi sudah ada hal-hal yang sifatnya ilmiah dan linier dengan bidangnya.
"Ini tentunya sudah mengarah ke orang-orang tertentu dari para saksi yang telah dihadirkan oleh tim penyidik," lanjutnya.
Tapi apakah ini adalah bagian dari strategi Polda Jabar dari data-data yang sudah dipaparkan oleh dr Hastry tersebut.
Dr Hastry yang ahli forensik pernah mengungkap, jumlah tersangka kasus Subang.
"Nah kalau seorang ahli di bidangnya menyatakan sesuatu hal yang sifatnya percaya diri seperti itu pasti bukan lagi berdasarkan perasaan," jelas Anjas.
Baca Juga: Tangmo Nida Korban Pembunuhan, SAND Terpojok! Kronologi Kesaksiannya Dipatahkan Bukti CCTV
Anjas menambahkan, ada salah satu komentar netizen di akun Instagram milik dokter Hastry yang mengatakan, bahwa saat beliau memfour sebuah gambar, ikutan biar kekinian no hashtag.
Postingan itu, kata Anjas, muncul dari seorang warganet yang berkomentar, dan itu seakan memberikan kode untuk kasus Subang.
Komentar warganet itu pun direspon dr Hastry dengan menulis kata-kata bismillah
Bismillah ini, tutur Anjas, adalah sesuatu hal saat mengawali sebuah pekerjaan agar semuanya lancar.
"Lantas, apakah ini sebuah kode yang positif ataukah sebuah kode yang negatif, " tuturnya lagi.
Menurutnya, itu adalah sebuah kode yang positif. Karena di situ, tambahnya, ada aroma percaya diri luar biasa dari kata-kata bismillah tersebut.
Kemudian, tambahnya, masih di instagram-nya dr Hastry ada seorang netizen bernama Nanang, yang bertanya kapan pengumuman tersangka pelaku Subang, katanya dalam waktu dekat akan segera diumumkan.
"Tapi sampai sekarang bahkan sudah memasuki 9 bulan lebih belum ada titik terangnya, tanya seorang warganet,"ucap Anjas.
Kemudian, tambahkan, dr Hastry menjawab komentar tersebut dengan tulisan “tunggu Polda Jabar mas”.
"Sebenarnya apa yang disampaikan dr Hastry bukanlah hal yang baru lagi, karena seberapa valid pun data dari otopsi yang kedua yang berhak mengeluarkan data-data tersebut adalah tim Polda Jabar," ungkap Anjas.
Baca Juga: Puan Maharani Ramah Tamah dengan Kelompok Perempuan di DPR, Membahas Masukan UU TPKS
dr Hastry menyatakan tunggu Polda Jabar, menurutnya Anjas, klik tentunya.***