DESKABAR – Belum terkuaknya misteri kasus Subang, memunculkan banyak asumsi terhadap motif pelaku pembunuhan di Jalancagak.
Muncul asumsi, bahwa pelaku memiliki keterkaitan dengan korban Tuti Suhartini (55) pada kasus Subang misteri pembunuhan Jalancagak.
Karena kasus ini sudah lama belum terungkap, berbagai asumsi pun menjadi banyak muncul dari publik mengenai motif dan dugaan siapa pelakunya.
Baca Juga: Pemerintah Bersama DPR Sepakati Biaya Haji 2022 Rata-rata Rp 39,8 Juta per Jemaah
Adalah kalimat keterangan ahli forensik dr Sumy Hastry Purwanti, yang menyebutkan, “Dari dua jenazah sebenarnya hanya satu, namun yang satu lainnya mengapa ikut meninggal ?”
Padahal, kata Sumy Hastry, bahwa dari hanya satu orang yang diduga awalnya menjadi target pembunuhan. Namun satu lainnya menjadi ikut dihabisi oleh pelaku pembunuhan.
Dari hasil otopsi itu, diberitakan bahwa dr Sumy Hastry menyebutkan bahwa Tuti lebih dahulu tewas, sedangkan Amalia alias Amel menyusul tewas beberapa jam kemudian.
Baca Juga: SIM Keliling Bandung Jadwal dan Lokasi Terkini Kamis Ini dan Jumat Besok, 14-15 April 2022
Yahya Mohammed, salah seorang pemerhati kasus Subang, Rabu, 13 April 2022, memunculkan analisa dan asumsi bahwa pelaku memiliki keterkaitan dengan korban Tuti.
Ada pun yang menjadi bahan asumsi Yahya Mohammed, adalah kepada posisi Tuti Suhartini dalam keseharian, yaitu sebagai bendahara pada yayasan.
Bisa saja, pelaku pembunuhan memiliki urusan keterkaitan dengan posisi Tuti Suhartini itu di yayasan.
Yahya Mohammed menduga, bahwa Tuti Suhartini adalah orang tegas dan tepat sasaran dalam urusan keuangan di yayasan.
Analisa Yahya Mohammed itu muncul pada YouTube Faktuil, “Ternyata Pelakunya Masih Ada kaitanya Dengan Almarhumah Ibu Tuti?” diunggah Rabu, 13 April 2022.
Dari dugaan itulah, ia memprediksi, kemungkinan ada ada latar belakang sakit hati, urusan struktural, iri hati, dsb.
Kemungkinan lainnya, katanya, adalah alasan keuangan dengan yayasan, misalnya ada yang merasa tidak puas, dsb.
Alasan dilontarkan Yahya Mohammed, karena ada gelagat sebelum Tuti tewas, misalnya diketahui ada teror, dsb. Namun apakah ini berkaitan dengan posisi korban Tuti atau tidak, karena asumsi itu bisa benar atau salah.
Untuk soal tersebut, kata Yahya Mohammed, adalah urusan pihak berwajib menyelidikinya, bahwa publik hanya bisa berasumsi.
Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas karena pembunuhan, pada sebuah mobil Toyota Alphard pada rumah mereka di Ciseuti, Jalancagak, Subang, 18 Agustus 2021.
Lokasi pembunuhan adalah pada rumah sekaligus kantor yayasan di Ciseuti Jalancagak, Subang, sedangkan lokasi sekolah yang dikelola yayasan di Serangpanjang.
Yayasan dimaksud adalah Yayasan Bina Prestasi Nasional dimana Tuti Suhartini adalah bendahara, dan Amalia Mustika Ratu selaku sekretaris. ***