Kemudian, masih di tahun 2002, Sumi melanjutkan studi kedokteran forensik di Universitas Diponegoro.
Di masa studinya tersebut, Ia juga diberikan tugas mengidentifikasi jenazah lagi. Itu di antaranya yang ada pada tragedi bom kedutaan besar Australia Jakarta 2004, kecelakaan pesawat Mandala di Medan 2005 dan Bom Bali 2 2005.
Sedangkan, dalam kasus Subang ini, dr Sumy Hastry mengungkapkan jejak pelaku atau barang bukti yang kuat dalam memecahkan siapa pelakunya.
Baca Juga: Kondisi TKP Kasus Subang, MENYERAMKAN, Rumah Tidak Terurus, Pak RT Dede Katakan Ini, Bikin Merinding
Dilansir DeskJabar.com dari kanal YouTube Denny Darko "Bareng Anjas di Thailand X dr. Hastry Forensik: Dibalik Autopsi Amel dan Bu Tuti di Kasus Subang" yang diunggah pada 23 November 2021, begini penjelasannya:
Dokter Sumy Hastry menjelaskan tim inafis Polri berhasil menemukan sidik jari dari TKP, meskipun di TKP ditemukan banyak pembersihan sidik jari.
Pembersihan sidik jari tersebut dilakukan pelaku dengan cara menyiramkan air di berbagai titik di TKP.
Bahkan, pelaku juga sempat memandikan jenazah untuk menghapus sidik jari pelaku.
Meski begitu, tim inafis berhasil mendapatkan berbagai sidik jari di berbagai spot TKP yang kering. Diantaranya ada di tembok yang kering, pintu masuk, pintu keluar hingga di mobil.
Hal tersebut disebabkan karena mungkin pelaku melakukan pembersihan air tersebut dengan terburu-buru, sehingga masih ada jejak yang tertinggal.***