DESKJABAR – Kalangan lelaki frustrasi ditinggal pacar, banyak yang kemudian memperoleh kesuksesan sebagai cara balas sakit hati.
Di Majalengka, pria asal Bandung, Asep menjadi kaya, sebagai balas sakit hati karena ditinggal pacar. Pria itu kini berpenghasilan Rp 200 juta per bulan.
Asep tinggal pada tanah pertanian dan hutan miliknya seluas 8 hektare di Lemahsugih, Majalengka, dan memperoleh penghasilan bagus setiap bulannya.
Baca Juga: TERUNGKAP KASUS SUBANG, Situasi Ketika Mobil Alphard Harus Dibawa ke Polsek Jalancagak
Kisah Asep, pria bermental baja tersebut, dimunculkan petualang asal Cikijing, Majalengka, Kang Hakim, di sela-sela hobinya menelusuri pengalaman sejumlah orang pada sejumlah tempat seram.
Nah, kali ini, Kang Hakim bertemu seorang pria bernama Asep yang sudah lama tinggal di hutan luas miliknya dengan penghasilan bagus.
Kabarnya, penghasilan usaha dari hutan tanahnya itu, Asep memperoleh per bulan puluhan juta rupiah sampai ratusan juta per bulan, hasil berkebun kopi, bertani sayuran, palawija, dan aneka komoditas pertanian, perkebunan, hutan, dll.
Baca Juga: TERKUAK KASUS SUBANG, Inilah Rekaman Wawancara Kades dengan Banpol, Misteri Pembunuhan di Jalancagak
Namun Asep dalam kesehariannya tetap tampil sederhana.
Asep menceritakan awal dirinya mengembangkan usaha tani di tempat itu, dengan berawal dari warisan tanah dari ayahnya 1,5 hektare.
Disebutkan Asep, bahwa awal dirinya menjadi seperti ini, berawal karena frustrasi ditinggal pacar sekitar tahun 1986.
Asep kemudian memilih mengasingkan diri tinggal di hutan tanah ayahnya. Namun perjalanan hidupnya kemudian menjadi sukses usaha, dan membeli sejumlah tanah di sekitarnya sampai kini total 8-an hektare.
Gambaran itu muncul pada YouTube Rizquna Channel, “Berpenghasilan 200 Juta Lebih Per-bulan Dan Tinggal Di Tengah Hutan Kisah Pemuda Milyarder,” diunggah 3 April 2022.
Asep menceritakan, ketika pertama tinggal pada tanahnya di hutan itu tahun 1986, langsung mencari wanita untuk dinikahi dan menjadi istrinya sampai sekarang.
Baca Juga: Kenangan Ramadhan di Garut, Kereta Api Si Gombar Sering Menjadi Hiburan Ngabuburit
Bahkan, Asep juga mengenang, ketika merintis kawasan usaha pertanian di tanah hutannya itu, melakukan secara mandiri, misalnya membuat gubuk, mengolah ladang, dsb.
Mengapa lebih memilih tinggal dihutan, Asep menceritakan, bahwa ketika pasca ditinggal pacarnya, lebih ingin menyepi dan jauh dari kehidupan kota asalnya di Bandung.
Asep kini mensyukuri dan menikmati keadaannya sekarang. ***