MISTERI KASUS SUBANG, Sulit Terungkap Sebelum Puasa, Anjas : Ini Dugaan Penyebab

- 29 Maret 2022, 10:06 WIB
Rumah kejadian pembunuhan di Jalancagak, Subang, dan Anjas di Thailand, salah seorang pengamat kasus itu.
Rumah kejadian pembunuhan di Jalancagak, Subang, dan Anjas di Thailand, salah seorang pengamat kasus itu. /kolase foto DeskJabar dan YouTube Anjas di Thailand

DESKJABAR – Nasib misteri pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang, diprediksi sulit terungkap sebelum bulan puasa, ada sejumlah dugaan penyebab.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Barat, Irjen Suntana menyatakan optimis kasus dimaksud akan terungkap sebelum bulan puasa atau Ramadhan.

Namun sampai Selasa, 29 Maret 2022, belum ada isyarat polisi mengumumkan siapa pelaku pembunuhan terhadap Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Jalancagak, Subang itu.

Baca Juga: NASIB KASUS SUBANG, Dua Pohon Pisang di Halaman Rumah Pembunuhan Tumbang, Ada yang Mencuri Pisang ?

Anjas di Thailand, yang merupakan salah seorang pemerhati kasus pembunuhan di Jalancagak, menganalisa sejumlah kondisi yang diduga menjadi penyebab kasus dimaksud masih sulit terungkap.

Analisa Anjas itu sudah dilontarkan pada 6 Maret 2022 lalu, sedangkan kabar pernyataan Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana, soal optimism pengungkapan kasus Subang muncul pada 19 Maret 2022.

Ada sembilan kondisi, yang dinilai Anjas sebagai hambatan terungkapnya kasus pembunuhan di Jalancagak, Subang ini.

Baca Juga: KABAR KASUS SUBANG, Jika Rumah Bekas Pembunuhan Dijual, Apakah Laku ? Ustadz Khalid Basalamah Menjelaskan

Anjas juga tergelitik terjadi mutasi sejumlah personel polisi yang menangani kasus pembunuhan di Jalancagak Subang ini.

Gambaran analisa itu muncul pada YouTube Anjas di Thailand berjudul “HAMBATAN KASUS SUBANG YG SELAMATKAN PELAKU SEBENARNYA ?? Ep. 242, diunggah 6 Maret 2022.

Anjas mengutip kabar bahwa Yosep pernah kembali didatangi polisi dari Polsek Jalancagak akhir Januari 2022, untuk menyelidiki kemungkinan jejak di loteng dan tangga rumah kejadian.

Baca Juga: DETIK-DETIK KASUS SUBANG TERUNGKAP, Beberapa Saksi Malah ‘Menghilang’, Ada Apa ?

Anjas menduga, dengan rentang waktu sejak ditemukan kejadian pembunuhan pada 18 Agustus 2021 ke Januari 2022, banyak orang menduga sejumlah jejak menjadi sudah sulit dikenali lagi.

Namun, Anjas yakin, sejumlah jejak sudah diidentifikasi dan dikumpulkan oleh tim penyidik dari kepolisian, termasuk soal jejak dan noda darah, DNA di puntung rokok, anjing pelacak, dsb.

Selain itu Anjas juga mengulas keterangan ahli forensik dr Sumy Hastry Purwanti ketika berbincang dengan kriminolog Adrianus Meliala di Universitas Indonesia beberapa waktu lalu, soal otopsi pertama ketika tanggal 18 Agustus 2021.

Baca Juga: Di Majalengka, Janda Kembang Pilih Tinggal Sendiri di Kuburan, Padahal Penghasilan Rp 25 Juta Per Bulan

Yang menjadi bahan perhatian, kata Anjas, adalah perubahan waktu kematian. “Ini aneh, apakah ini ada dugaan oknum-oknum terlibat di dalamnya ?” kata Anjas.

Namun Anjas kemudian mengatakan, menangkap maksud dr Sumy Hastry kemungkinan disebabkan terjadi perubahan karena kompetensi dokternya yang menangani saat itu.

Selain itu, kata Anjas, apakah juga keterbatasan personel. Sebab, saat itu 18 Agustus 2021 sedang tanggal merah dan sedang dilakukan PPKM (pemberlakuan pembatas kegiatan masyarakat) karena Covid-19.

Baca Juga: Ramadhan di Cianjur, Menu Masakan Buka Puasa dan Sahur dari Tauco : Cumi Pete Tumis Tauco dan Tahu Tumis Tauco

Anjas juga menduga, penyebab lain adalah urusan rekening koran milik Amalia Mustika Ratu. Mengapa Polda Jawa Barat belum mengumumkan temuan terbaru soal rekening koran Amalia Mustika Ratu.

Sebab, kata Anjas, bahwa di rekening koran ada bukti transaksi selama beberapa tahun terakhir dan bisa dilakukan print out.

Anjas menduga ini bisa diketahui bukti transaksi dari yayasan bersangkutan, apakah ada dana mengalir kepada orang-orang penting di Subang atau Jawa Barat ?

Baca Juga: Di Cianjur, Pernah Heboh Hantu Gentayangan Orang Meninggal, Ternyata Salah Sangka

Selain itu, kata Anjas, tidak ada penemuan data dari BTS, dimana tidak ada penemuan dari 17-18 Agustus 2021 dari handphone siapa pun.

Begitupula CCTV, antara yang terekam dan tidak terekam, dimana menurut Anjas, bisa menghasilkan data sesungguhnya maupun framing.

Terakhir, kata Anjas, adalah soal orang menyetir mobil Toyota Alphard di halaman rumah kejadian pada sketsa dirilis oleh Polda Jawa Barat.

Baca Juga: PENGUNGKAPAN KASUS SUBANG, Mulyana akan Datangi Polda Tanyakan Hasil Penyidikan Pembunuhan Jalancagak

Menurut Anjas, ada perbedaan versi kesaksian melihat orang menyetir mobil Alphard itu, misalnya di YouTube menyebutkan berambut “pirang”, namun dari sketsa polisi tidak tergambar rambut “pirang”.

Kasus pembunuhan ibu dan anak, dengan korban Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) pada sebuah rumah di Ciseuti, Jalancagak, Subang pada 18 Agustus 2021 lalu.

Tuti Suhartini adalah bendahara serta Amalia Mustika Ratu adalah sekretaris Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Lokasi kejadian pembunuhan adalah pada rumah di Ciseuti Jalancagak, Subang yang sekaligus kantor Yayasan Bina Prestasi Nasional, sedangkan lokasi sekolah adalah di Jalan Raya Serangpanjang, Subang yang merupakan jalur Subang ke Purwakarta. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x