Anjas menduga yang ditemukan tim penyidik di atap TKP kasus Subang adalah bercak darah.
Apakah darah pelaku itu akibat tergores benda yang ada di atap atau darah itu diperoleh saat mereka melakukan eksekusi.
Sebab, menurut Anjas, hal itu linier dengan melihat kondisi luka-luka yang ditemukan di bagian muka jasad Amel, yang diduga sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Amel memberikan perlawanan.
Baca Juga: 5 tips dari Gue Sehat Untuk Menghadapi Omicron Jangan Panik, Enjoy Saja Agar Imun Kamu Kuat
Namun, bercak darah yang ditemukan tim penyidik kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut, belum bisa diidentifikasi.
Anjas menilai pelaku atau eksekutor di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut jumlahnya lebih satu orang.
Hal tersebut linier dengan keterangan kapolres Subang di awal kasus bahwa di TKP ditemukan 2 jejak kaki yang berbeda.
Seperti juga jejak kaki berbeda yang belum bisa diidentifikasi siapa pemiliknya, makanya bercak darah yang ditemukakan di atap TKP kasus Subang juga belum bisa diidentifikasi.
Padahal, hingga awal tahun 2022, Polda Jabar mengatakan jumlah saksi kasus Subang yang telah diperiksa sebanyak 106 saksi. Apakah tim penyidik sudah melakukan pegambilan sampel DNA dan sidik jari dari para saksi.
Anjas menduga bercak darah di atap TKP adalah darah pelaku akibat perlawanan Amel sebelum dibunuh.