Network
DESKJABAR – Kasus pembunuh ibu dan anak di Subang kembali mendapatkan titik terang setelah ada pernyataan kapolda Jabar Irjen Pol Suntana.
Namun, semoga saja pernyataan menggembiraka yang dikemukakan Kapolda Jabar tersebut bukan hanya bicara namun akan menjadi kenyataan bahwa Polda Jabar akan segera mengumumkan tersangka kasus Subang tersebut.
Pernyataan Kapolda Jabar tersebut memang menjadi titik terang untuk pengungkapan kasus Subang, namun semoga saja bukan hanya bicara tetapi ada tindakan untuk menangkap tersangka yang kemungkinan merupakan gerombolan.
Baca Juga: BREAKING NEWS KASUS SUBANG: Kapolda Jabar Suntana Tegaskan Semua Pelaku akan SEGERA DITANGKAP!
Pernyataan Kapolda tersebut merupakan update kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang semoga bukan hanya bicara namun menjadi titik terang untuk menangkap gerombolan pelakunya.
Hal itu dikemukakan akademisi dari Thailand yakni Anjas melalui kanal YouTube Anjas di Thailand dengan judul “KAPOLDA JABAR UMUMKAN PELAKU UTAMA KASUS SUBANG ??” yang tayang pada Minggu 20 Februari 2022.
Seperti diketahui, kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Jawa Barat akan segera berakhir. Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana memastikan, semua pelakunya akan segera ditangkap.
"Direktur Reskrim Polda Jabar sudah melaporkan perkembangan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang dan sudah ada titik terangnya," kata Suntana pada kegiatan bakti sosial di Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jumat 18 Februari 2022.
Kapolda Jabar mengatakan bahwa jajarannya saat ini masih bekerja maksimal di lapangan untuk menuntaskan pengumpulan informasi, keterangan dan barang bukti yang diperlukan.
Kapolda menjelaskan, untuk mengungkap kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini pihaknya telah menggandeng sejumlah ahli dan perkembangannya saat ini sudah ke arah positif.
Kapolda sangat optimistis dalam waktu dekat kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini bisa terselesaikan dengan mengungkap pelaku dan motif di balik pembunuhan tersebut.
Pada kesempatan itu, Kapolda Jabar Suntana mengimbau kepada warga untuk tidak menerka-nerka atau beropini terkait dugaan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang saat ini kasusnya segera dipecahkan pihak kepolisian.
Kapolda mengimbau masyarakat dan pihak-pihak lain, untuk bersabar dan jangan mudah percaya terhadap informasi-informasi di media sosial tentang kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang belum tentu kebenarannya.
Semoga bukan hanya bicara
Anjas mengemukakan bahwa banyak publik yang mulai kesal karena kasus pembunuh ibu dan anak di Subang sepertinya tidak selesai-selesai.
Baca Juga: Resep Olahan Menjelang RAMADHAN 2022, Resep Seblak Kuah Pedas Enak Khas Bandung ala Ika Mardatillah
“Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana merupakan pernyataan optimis, tapi masyarakat menilai apakah ini hanya angin segar dan bisa dipegang,” tutur Anjas.
“Sebab, sebelumnya Kapolda akan mengumumkan kasus Subang ini di awal tahun 2022,” ujarnya menambahkan.
Anjas berharap mudah-mudahan pernyataan Kapolda Jabar tersebut penjelasan sebenar-benarnya.
Sebelumnya Kabid Humas Polda Jabar terdahulu yakni Kombes Pol Erdhi Chaniago pernah menyatakan tim penyidik sudah mendapatkan titik terang tentang kasus Subang ini.
“Pada saat beliau-beliau nyatakan itu memang ada titk terang. Tapi sepertinya ada sesuatu seperti ada oknum yang terlibat, atau ada efek domino dari pengungkapan kasus ini,” papar Anjas.
Soal pernyataan Kapolda Jabar bahwa tim penyidik sudah menggandeng sejumlah ahli dalam pengungkapan kasus Subang, menurut Anjas, karena kasus sudah lewat kasus yang perlu diperhatikan bukan lagi pada keterangan-kterangan saksi melainkan bukti-bukti ilmiah.
Baca Juga: KEUTAMAAN PUASA SENIN KAMIS, Berikut Doa dan Niat Puasa Senin Kamis Bulan Rajab 2022
Dan pernyataan Kapolda Jabar soal sejumlah ahli itu, menurut Anjas, bisa jadi terkait dengan pengumpulan petunjuk dari bukti-bukti ilmiah dalam kasus Subang tersebut.
Anjas juga yakin bahwa tim penyidik kasus Subang sudah punya hal-hal yang mengarah kepada tersangkanya. Namun perannya hanya sebagai pembantu atau orang yang mengetahuinya saja, sementara dalangnya belum terungkap.
“Sehingga tim penyidik belum mengungkapkan hal itu kepada publik harus menunggu sampai dalangnya terungkap,” ujarnya.
Anjas juga mersa yakin jika dilihat dari tipikal dan kondisi luka-luka di kedua jasad korban yakni almarhum Tuti dan Amel, maka pelakunya kemungkinan lebih dari dua orang, bahkan mungkin gerombolan. ***
