Anjas memperkirakan, ada beberapa DNA di lokasi kejadian yang belum berhasil diidentifikasi milik siapa karena memang ada puluhan DNA yang terdapat di lokasi kejadian.
"So it's something that really really important untuk kita tahu apakah DNA pembandingnya sudah lengkap," ujarnya.
Anjas juga menyebutkan rekening koran yang merupakan catatan transaksi dari tabungan Amel atau Yayasan Bina Prestasi Nasional, sebagai kejanggalan lain dalam kasus Subang.
Menurut dia, sekitar 2-3 bulan setelah kejadian Polres Subang sudah mendapatkan print out dari dua buku tabungan Amel. Tapi sampai sekarang tidak ada keterangan lebih lanjut. Tidak ada update-nya.
"Apakah ini berhubungan dengan orang-orang yang takutnya akan terlibat dengan kasus ini karena diduga ada hubungannya dengan yayasan?" ucap Anjas mempertanyakan.
Ia pun berharap tim penyidik Polda Jabar diberikan kemudian untuk segera mengungkap siapakah para tersangkanya. Harapannya, pekerjaan enam bulan itu tidak menjadi sia-sia.
"Tidak hanya dibutuhkan masalah kompetensi, tapi juga integritas kejujuran dari penyidik untuk berani mengungkap siapakah pelakunya," kata Anjas.***