2 Warga Tewas, Dedi Mulyadi Ngamuk Bak Menjelma Harimau Putih, Ini Penyebab Kang Dedi Murka

- 17 Februari 2022, 08:11 WIB
Dedi Mulyadi terlihat murka bak Harimau Putih
Dedi Mulyadi terlihat murka bak Harimau Putih /dok. Dedi Mulyadi

“Tidak boleh ada ciu lagi di desa, libas terus, operasi terus. Peredaran miras oplosan bukan hal sepele. Kita sebagai penyelenggara negara, ASN dan aparat jangan tunggu ada yang meninggal baru kita ambil tindakan pidana. Tetapi kita mencegah peristiwa ini agar tidak terjadi,” ujar Dedi.

Beberapa waktu lalu Dedi juga sempat menelusuri jejak bocah F saat menjadi pecandu miras. Akhirnya didapati beberapa penjual miras dan oplosan jenis ciu di pelosok desa. Terakhir ia mengamankan 150 botol ciu dari seorang pedagang.

Dari pengakuan penjual, ciu tersebut didapat dari Cikampek yang dipasok dari Cirebon. Namun lokasi pembuatan ciu tersebut berasal dari Solo, Jawa Tengah.

“Dulu orang jualan simpannya di tukang jamu, kalau sekarang mah di rumah. Makanya saya minta Kades, RT, RW, Babinsa dan Bhabinkamtibmas coba keliling semua pedagang di daerah, diamati masyarakatnya, dilihat apa kebiasaan pemudanya,” ujarnya.

Dedi menyadari saat ini aparat cukup sulit melakukan tindakan karena sanksi yang dikenakan pada pelaku penjual sangat ringan dibanding dengan efek jangka panjangnya.

“Tapi kalau menurut saya gampang, tinggal dibuat komitmen perjanjian bagi mereka yang masih jualan harus pergi dari tempat itu. Pakai hukum sosial saja karena kalau pidana itu ringan,” ucap Kang Dedi Mulyadi.

Baca Juga: PELAKU Kasus Subang MENYERAHKAN DIRI Mirip Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Kupang? Anjas Menjelaskan

Ia berharap kasus kematian karena ciu kali ini adalah yang terakhir terjadi.

Ia pun meminta aparat hingga ke tingkat desa untuk terus melakukan pembersihan terhadap para penjual miras dan oplosan. Sehingga hal serupa bisa dicegah dan tak terulang kembali.***

Halaman:

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Wawancara Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x