FAKTA BARU KASUS SUBANG: MISTERI Puisi Yoris Soal Kematian, Uang, Persaingan dan Kebencian, MERINDING...!

- 9 Februari 2022, 03:44 WIB
Yoris mengunggah puisi di akun sosmednya pada 30 Agustus 2021, dua belas hari setelah kasus pembunuh ibu dan anak di Subang  terjadi pada 18 Agustus 2021. Rangkaian kata dalam puisi itu penuh dengan misteri
Yoris mengunggah puisi di akun sosmednya pada 30 Agustus 2021, dua belas hari setelah kasus pembunuh ibu dan anak di Subang terjadi pada 18 Agustus 2021. Rangkaian kata dalam puisi itu penuh dengan misteri /Instagram @rohman_hidayat_rhp/

DESKJABAR - Kamu datang telanjang
kamu pergi telanjang
Kamu tiba dalam kondisi lemah
kamu meninggalkan dunia pun dalam kondisi lemah
Kamu datang tanpa uang dan barang
Kamu juga akan pergi tanpa uang dan barang
Mandi pertamamu, seseorang membasuh muka
Mandi terakhirmu, seseorang akan memandikanmu
Inilah kehidupan

Jadi mengapa begitu banyak kebencian
begitu banyak kecemburuan
begitu banyak pertengkaran
begitu banyak persaingan
begitu banyak keegoisan
begitu banyak kebanggaan
Mengapa?

Sementara kita harus pergi dengan tangan kosong
Jadilah orang baik waktu kita terbatas di bumi
jangan sia-siakan dengan hal yang sia-sia. Wallahualam.

Baca Juga: Ucapkan Kalimat Pendek ini, DOSA ZINA Berkali-Kali Terhapus dan Masuk Surga Kata Gus Baha: INI KALIMATNYA...

Rangkaian kata puitis dan sarat nuansa filosofis di atas, adalah fakta baru dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Jawa Barat yang terjadi pada 18 Agustus 2021.

Puisi itu diunggah Yoris, salahseorang saksi kunci kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel di akun Sosia medianya,  dua belas hari pascakejadian, atau 30 Agustus 2021.

Kebaradaan puisi itu diungkap dalam kanal Youtube Anjas di Thailand yang berjudul: AKHIR PERMAINAN KASUS SUBANG, yang diunggah, Kamis 3 Februari 2022.

Jika ditelisik, kata-kata dalam puisi itu memang mirip dengan gambaran kondisi kepergian Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel yang menjadi korban pembunuh ibu dan anak di Subang.

Puisi itu menyebut-nyebut soal meninggal dunia, soal uang, soal telanjang dan soal seseorang yang akan memandikan.

Namun Anjas di Thailand mengatakan bahwa puisi yang di upload Yoris ini bukan puisi hasil karya Yoris. Yoris mengambil atau copy paste dari puisi orang lain.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah