Hari Raya Imlek 2022, Ikan Java Salmon Produksi Sumedang, Subang, dan Purwakarta Bersiap Laris

- 24 Januari 2022, 09:15 WIB
Ikan mahseer kancra Java Salmon tor soro dibudidayakan di Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat
Ikan mahseer kancra Java Salmon tor soro dibudidayakan di Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Pada Hari Raya Imlek, salah satu suguhan menu yang dinikmati yang merayakan adalah ikan salmon, dimana perayaan dilakukan 1 Februari 2022.

Pada Hari Raya Imlek 2022, panen ikan Java Salmon di Jawa Barat, yaitu di Sumedang, Subang, dan Purwakarta yang bersiap kembali laris.

Di Indonesia, diketahui ada varian ikan salmon, yaitu disebut ikan tor soro Java Salmon atau kadang disebut ikan kancra (walau pun berbeda), yang juga diminati orang-orang yang merayakan Hari Raya Imlek.

Baca Juga: Di Bogor, Ada Kontrakan Cuma Rp 25 Ribu, Tapi Ada Hantu

Pada Hari Raya Imlek, suguhan ikan salmon merupakan makanan istimewa disantap bersama keluarga.

Komoditas ikan salmon termasuk yang banyak digemari di Indonesia. Namun, ikan salmon diketahui umumnya didatangkan secara impor dan harganya mahal.

Sebenarnya, ikan salmon memiliki pula jenis varian lain secara lokal di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Barat, yaitu ikan kancra yang di dunia disebut termasuk disebut sebagai Java Salmon.

Harganya pun lebih murah, namun cita rasa dan kandungan gizinya pun tak kalah bersaing.

Baca Juga: Profil dan Akun Instagram Edo Pratama Peserta X Factor Indonesia Season 3 asal Palembang

Pada kondisi normal, komoditas ikan-ikan Java Salmon merupakan komoditas yang sebenarnya laris untuk pasar ekspor. Begitu pula ikan kancra, memiliki peluang pasar yang ikut bagus.

Pengembangan populasi ikan kancra alias Java Salmon sebagai komoditas yang bernilai ekonomis tinggi dan disukai konsumen kembali dilakukan di Jawa Barat. Ikan kancra yang aslinya memiliki habitat di air hutan merupakan komoditas berorientasi ekspor ke Asia Timur.

Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Ikan Mahseer Indonesia (PPIMI) Setra Yuhana, kepada DeskJabar,  mengatakan, pengembangan kembali ikan kancra tersebut dilakukan melalui skema zonasi sesuai dengan kondisi agroklimat.

Baca Juga: MCI9, Machel Menyanyi, Membuat Tiga Juri Kebingungan, MasterChef Indonesia Season 9

Lokasinya di Majalengka, Kuningan, dan Bogor untuk pembenihan dan Subang, Purwakarta, Sumedang, Tasikmalaya, Ciamis, serta Cirebon untuk pendederan dan pembesaran.

Setra Yuhana sebelumnya mengatakan, bahwa untuk Hari Raya Imlek 2022 ada harapan bisnis ikan Tor Soro Java Salmon kembali bergairah.

Sebab pada tahun 2021, katanya, situasinya waktu itu ikut terdampak pandemi Covid-19, sehingga penjualan menjadi kurang bagus untuk Hari Raya Imlek.

Baca Juga: 8 Fakta Unik Hidangan Imlek, Diantaranya Kerap Dijadikan Menu Sehari-hari

Ikan kancra, yang habitatnya di daerah hulu sungai atau sungai yang tidak tercemar, masih ada di Jawa Barat. Prospek ekonominya sangat baik, misalnya di Malaysia rata-rata dijual 700 ringgit per kg dan di Jakarta Rp 2 juta per kg.

Menurut Setra Yuhana, pasar ekspor pembeli ikan kancra ini adalah ke Malaysia, Singapura, Hong Kong, Taiwan, Korea, Jepang dan Tiongkok. Masyarakat di negara-negara itu diketahui sangat menggemari mengonsumsi ikan kancra, sebagai ikan yang rasanya sangat lezat.

Ikan kancra dijadikan pula sebagai bahan membuat sushi atau sasimi (mentah), sedangkan untuk dimasak untuk masakan China, Melayu, maupun Barat termasuk ikan asap.

Baca Juga: Imlek 2022 Jadi Tahun Macan Air, 5 Shio Ini Siap-siap Hoki Jadi Sultan Mendadak

Ikan kancra juga disebut ikan dewa, ikan mahseer, juga terdapat di Kalimantan dan Sumatra, disebut ikan udikan, ikan kambangan, ikan tambra, ikan jurung, dan ikan semah. Pada zaman lampau, ikan kancra menjadi sajian khusus para raja dan bangsawan, oleh Belanda pun bisnisnya sejajar ikan salmon.

Diantara kalangan tertentu, menurut Setra Yuhana, ikan kancra bukan hanya untuk konsumsi, juga sering dijadikan sebagai ikan hias.

Pemeliharaan ikan kancra dengan keelokan dan kegagahannya sering dianggap simbol oleh seseorang untuk prestise sebagai jalmi jegud (kejayaan dan kesuksesan). ***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x