Anjas pun mempertanyakan, apakah Danu hanya salah bicara atau memang keceplosan.
"Apakah Danu saat diwawancara, mungkin ini sehari atau dua hari setelah kejadian, apakah hanya kesalahan ucap ataukah keceplosan? Ini yang menjadi problematika sekarang menjadi perdebatan," ujar Anjas.
Dikatakan Anjas, jika memang ada dua saksi atau warga yang melihat ada mayat dan itu hanya terlihat kakinya saja, maka hanya akan bisa menduga-duga itu adalah Tuti atau Amel.
"Tapi kalau kedua-duanya bisa mengetahui orang tersebut ada disitu, ini menurut aku mungkin saksi tersebut sudah memiliki ilmu kanuragan, bisa melihat atau menembus jarak pandang seperti itu," kata Anjas.
Anjas pun mengatakan bahwa ia tidak mau menyimpulkan karena netizen akan tetap pada keyakinan mereka masing-masing.
"Aku tidak mau menyimpulkan, karena kalian sudah ada kecenderungan kemana-kemana. Tapi aku disini hanya membahas tentang jejak digital," kata Anjas.
Ada kejanggalan
Anjas mengatakan, Danu banyak kontradiksi dan kontroversi dalam memberikan keterangan sebagai saksi. Selain itu, lanjut Anjas soal anjing pelacak yang mengendus dan menggonggong pada diri Danu.
Anjas menambahkan, kejanggalan berikutnya terjadi pada pukul 03.00 WIB, saat Danu mengaku keluar lalu melihat sosok, walau kemudian diklarifikasi oleh tim pengacaranya Danu, itu tidak benar.