Mereka adalah Yosef kemudian Danu dan Yoris. Metode yang digunakan dalam pembahasannya itu menggunakan kompilasi kode dari berbagai sumber, salah satunya internet.
"Netizen atau masyarakat Indonesia menganggap ada hal yang membingungkan, mencurigakan atau memberatkan bagi ketiga saksi tersebut," tutur Anjas.
Untuk Yosef, kata Anjas, yang paling memberatkan adalah mengenai dua hal, yaitu ekspresi saat hari kejadian, tanggal 18 Agustus dan mengenai noda merah yang ada di baju Yosef.
Kemudian untuk Danu, tambahnya, Danu termasuk yang banyak melakukan pertentangan dua hal yang berbeda atau perdebatan terhadap sosoknya.
"Terutama saat anjing pelacak menggong gong diri Danu serta diendus endus hingga beberapa kali," kata Anjas.
Baca Juga: HATI-HATI! Jika Akan Berwisata, Kata BMKG Hujan dan Petir Menghadang di Daerah Ini Hari Ini
Disebutkan, itu adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri. Kemudian mengenai keterangan Danu saat mengatakan pukul 03.00 dirinya keluar untuk beli nasi goreng.
"Dan melihat sejumlah orang yang berada di lokasi kejadian, saat itu Danu berniat membeli nasi goreng," imbuhnya lagi.
Dan pernyataan ini, tambahnya, sudah diklarifikasi oleh tim pengacara Danu, yang mengatakan semua itu tidak benar.
Dikatakan Anjas, Danu saat diwawancara oleh wartawan pernah mengatakan dirinya mengetahui kondisi jenazah serta TKP.