UPDATE KASUS SUBANG, Pakar Hukum Pidana: Langkah Polisi Menyebar Sketsa Ke Masyarakat Sangat BERBAHAYA

- 9 Januari 2022, 14:09 WIB
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Pol Yani Sudarto menunjukkan sketsa terduga pelaku kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Pol Yani Sudarto menunjukkan sketsa terduga pelaku kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. /ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi/

DESKJABAR - Hingga saat ini, kasus pembunuh ibu dan anak di Subang belum juga terungkap. Kasus Subang yang sudah berjalan kurang lebih 5 bulan tersebut sepertinya masih menemui 'jalan buntu' untuk menemukan pembunuh ibu Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu alias Amel (23).

Penyelidikan sudah dilakukan polisi, di antaranya memeriksa di tempat kejadian perkara (TKP) kasus pembunuhan Subang, memanggil dan memeriksa 69 saksi, otopsi jenazah ibu Tuti dan Amel, serta melakukan tes DNA.

Polda Jabar pun telah mengeluarkan sketsa terduga pembunuh ibu dan anak di Subang itu pada tanggal 29 Desember 2021. Dari sketsa itu tampak wajah terduga kasus Subang dari samping kiri dan belakang dengan menggunakan kemeja kotak-kotak.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU, Kuasa Hukum Danu akan Kirim Kronologi Kasus Subang ke Presiden, Kapolri, Kapolda

Baca Juga: KASUS SUBANG TERUPDATE, Kuasa Hukum Danu Sebut Keterangan Yoris Juga Berubah-ubah, Achmad Taufan: Enjoy Saja

Baca Juga: TERBARU KASUS SUBANG, Respons Terhadap Pengacara Yoris & Yosef, Pengacara Danu: Jawaban Berubah-ubah Itu Biasa

Meskipun sketsa wajah terduga pembunuh ibu dan anak di Subang sudah dikeluarkan, tapi hingga detik ini belum ada langkah polisi yang menunjukan kejelasan mengenai kasus pembunuh tersebut.

Dan untuk mempercepat proses pengungkapan kasus Subang ini, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol. Ibrahim Tompo mengatakan, sketsa wajah terduga pelaku sudah disebarkan ke masyarakat.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar segera melaporkan kepada polisi jika menemukan seseorang yang mirip sketsa tersebut, agar segera menemukan titik terang.

"Bagi yang mengetahui identitas yang sama dengan sketsa itu, agar memberikan informasi kepada pihak kepolisian," kata Ibrahim Tompo di Bandung, Sabtu, 8 Januari 2022.

Menanggapi langkah yang dilakukan oleh polisi tersebut, pakar hukum pidana dari Universitas Parahyangan, Agustinus Pohan mengatakan, hal itu sangat berbahaya.

“Kok gitu ya caranya polisi, itu apa tidak berbahaya? Karena orang akan dengan mudah melakukan spekulasi-spekulasi dengan gambar sketsa yang tidak jelas tersebut,” ungkapnya ketika dihubungi Deskjabar, Minggu 9 Januari 2022.

Baca Juga: Kasus Subang Makin Pelik, Sketsa Wajah Jadi Polemik, Perdebatan dan Tebak-tebakan, Heri Gunawan: Nanaonan

Baca Juga: Merinding! Inilah Misteri Ambulans Horor di Kota Bandung

Menurut Agustinus, ada kemungkinan polisi menghadapi kendala dalam pengungkapakan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini. Artinya, sampai hari ini polisi belum menemukan titik terang sehingga melakukan segala cara, termasuk menyebar sketsa terduga kasus Subang ke masyarakat.

“Menurut saya, permintaan bantuan semacam itu agak kurang bijaksana. Walaupun betul, ini upaya tapi sangat tidak bijaksana. Karena apa? Karena gambar sketsa itu dari samping dan dari belakang dan bisa ada ribuan kemungkinan,” katanya lagi.

Sehingga upaya yang dilakukan oleh polisi tersebut untuk meminta bantuan masyarakat dengan menyebarkan sketsa, lanjut Agustinus, akan menimbulkan banyaknya gesekan-gesekan di masyarakat yang bisa mengganggu proses penyelidikan.

“Bukan tidak mungkin orang yang tidak suka pada orang tertentu mengatakan, itu kaya ‘si ini’ ya. Karena memang sketsa ini kan tampak belakang dan samping yang tidak jelas. Sehingga bisa menimbulkan spekulasi-spekulasi, dan spekulasi itu bisa menimbulkan gesekan di tengah masyarakat,” katanya lagi.

Kalaupun ada kasus dimana polisi menyebar sketsa wajah pelaku, seperti kasus bom Bali tahun 2003, itu dilakukan setelah serangkaian penyelidikan yang mengerucut pada kelompok tertentu.

“Coba liat Bom Bali, apakah betul terungkap karena sketsa saja? Kan Bom Bali terungkap karena nomor rangka mobil di TKP yang kemudian ditelusuri siapa yang beli dan akhirnya berhasil dilokalisir kelompok tertentu. Nah kalau bisa dilokalisir kelompok tertentu, maka kalaupun ada sketsa, sketsanya sekitar kelompok itu. Ya kalau dalam kasus Subang ini kan masih enggak tahu,” kata Agustinus menjelaskan.

Baca Juga: UPDATE Kasus Subang, Saksi Ini Dianggap Punya Info Bermanfaat, Achmad Taufan: Jangan Sampai Ada Intervensi

Baca Juga: HATI-HATI! Inilah BAHAYA PERMANEN SIHIR PELET, Salah Satunya Jauh Jodoh

Pelaku diduga orang yang kenal korban

Agustinus juga mengatakan, kejahatan dalam kasus pembunuhan di Subang ini tampaknya dilakukan oleh orang yang mengenali korban.

“Karena, tidak ada barang yang hilang, sehingga tampaknya motifnya bukan properti atau perampokan. Kalau motifnya bukan properti, kemungkinan pelaku dikenal oleh keluarga atau orang terdekat dari korban,” ujarnya.

Jadi menurut Agustinus, akan lebih baik kalau polisi minta saja kepada saksi-saksi yang sudah dimintai keterangannya, adakah yang mirip dengan sketsa wajah terduga pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut.

“Menurut saya penyebaran sketsa tidak akan berpengaruh pada percepatan pengungkapan kasus tersebut. Ini mah mungkin polisi sudah kebingungan barangkali. Tapi sekali lagi, ini karena polisi mendapat desakan dari masyarakat kuat sekali. Biarkanlah polisi bekerja,” ungkap Agustinus.

Baca Juga: Inilah Ciri-ciri Seseorang Terkena SIHIR PELET, Salah Satunya Bermimpi Ini

Seperti diberitakan, pada tanggal 18 Agustus 2021, warga Kabupaten Subang digemparkan dengan temuan dua mayat wanita, ibu dan anak yang bersimbah darah di dalam bagasi mobil. Polisi memastikan mayat tersebut merupakan korban pembunuhan.

Dua jasad ibu dan anak yang diketahui bernama Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel ditemukan di bagasi mobil Alphard di Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah