TERUPDATE Kasus Pembunuhan Subang, Saksi Ini Tersudut Anjas Anjurkan Lakukan Ini Seperti Yosef dan Yoris

- 2 Januari 2022, 20:07 WIB
Yosef Subang dan Youtuber Anjas di Thailand soal kasus pembunuhan Subang
Yosef Subang dan Youtuber Anjas di Thailand soal kasus pembunuhan Subang /YouTube Anjas di Thailand/

 

DESKJABAR - Salah seorang saksi yang pernah dipanggil polisi, Wahyu mulai disebut sebut masuk dalam lingkaran kasus pembunuhan Subang seperti Yosef, Yoris dan Danu. Kasus yang menewaskan ibu dan anak, Tuti Suhartini dan Amel ini belum juga terungkap setelah lima bulan.

Saksi Wahyu adalah mantan Kepala Sekolah di sekolah di bawah naungan Yayasan Bina Prestasi Nasional milik dari Yosef dan juga tempat bekerja Yoris dan Danu. Wahyu sering disebut sebagai saksi yang menghilang atau dihilangkan dalam kasus pembunuhan Subang.

Dengan kondisi seperti itu, Wahyu dinilai memiliki potensi besar dijadikan sebagai kambing hitam dalam kasus pembunuhan Subang ini, karena dia tidak didampingi pengacara dan tidak punya akses ke media. Berbeda dengan Yosef, Yoris dan Danu yang memiliki pengacara yang tentunya akan terus dibela.

Baca Juga: Detik-detik Pembunuh Subang Ditangkap, Sejumlah Kejanggalan Sketsa Wajah Pelaku Disorot Para Ahli Kriminologi

Menurut seorang dosen dari Thailand, Anjas saksi-saksi yang sudah didampingi pengacara dalam kasus pembunuhan Subang dan punya akses ke media seperti Yosef, Yoris dan Danu akan sulit dijadikan kambing hitam.

"Hal itu dikarenakan setiap saat mereka didampingi kuasa hukum yang akan selalu membela kliennya tersebut," ucapnya.

Di antara 69 saksi yang telah diperiksa oleh tim penyidik dalam pengungkapan kasus pembunuhan Subang tersebut, banyak yang tidak didampingi pengacara termasuk Wahyu yang berpotensi dijadikan kambing hitam.

Yang dimaksud dengan pengertian kambing hitam, Anjas mengatakan adalah orang dalam suatu perkara yang tidak bersalah, tapi justru dipersalahkan.

Wahyu dinilai memiliki potensi besar bisa dijadikan sebagai kambing hitam dalam kasus pembunuhan Subang ini, karena tidak didampingi pengacara dan tidak punya akses ke media.

Baca Juga: SAKSI SAKSI INILAH yang Akan Dijadikan Kambing Hitam di Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang

“Kalau seandainya Wahyu menonton Yotube ini, harusnya dia mulai bersuara. Saksi-saksi lain sudah punya pengacara, kuasa hukum akan menjaga hak-hak kliennya,” ujar Anjas.

“Saran saya, kalau bisa Wahyu berkomentar, mulainya bersuara. Kalau diam saja dan tidak punya pengacara, dia akan jadi sasaran empuk. Akan diframing banyak orang. Bisa saja dia jadi kambing hitam,” ucap Anjas dalam analisa terbarunya di kanal Youtube Anjas di Thailand yang tayang pada Minggu 2 Januari 2022.

“Yang semakin parah di akhir tahun pada saat Yoris memisahkan diri dengan Danu, ada apa dibaliknya, apakah ada tendensi ada seseorang yang dipercaya Yoris, yang diyakini di awal, justru di akhir-akhir berubah,” ujar Anjas.

Ataupun juga dari sisi Danu, bisa saja dia juga mengklaim jadi kambing hitam karena selama disuruh  tapi dituduh sana-sini. Begitu juga Yosef dan Mimin.

“Dilihat dari sisi kekuatan, mereka yang punya kuasa hukum aman. Selain punya pengacara, mereka juga punya akses ke media,”ujarnya.

Baca Juga: PERSIB UPDATE, Bruno Cunha Cantanhede Kebut Adaptasi Berlatih Perdana dengan Persib, Liga 1 2021-2022

Hal ini, menurut Anjas, berbeda dengan saksi lainnya kaerna ada 69 saksi, karena kemungkinan ada dibalik itu ada juga yang disurigai tapi gak punya akses, bisa saja mereka juga jadi kambing hitam.

Demikian pula dari sisi tersangka, dari empat kategori yakni sebagai pelaku, dalang, orang yang membantu, dan orang yang mengetahui, takutnya orang-orang yang ikut membantu dan orang-orang yang mengetahui kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, saat ini sedang dijadikan usaha oleh di pelaku dan dalang.

Orang-orang yang membantu dan mengetahui di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang dipersalahkan semuanya oleh si pelaku dan dalang kasus tersebut.

Sketsa wajah

Sementara itu pasca dirilisnya sketsa terduga pembunuh ibu dan anak di Subang oleh Polda Jabar, 29 Desember 2021 lalu, banyak pihak yang mulai mengira-ngira siapa pelaku pembunuh Tuti Suhartini dan Amel ini. 

Baca Juga: INFO Terbaru Kasus Pembunuhan Subang, Kuasa Hukum Danu dan Pengacara Yosef Yoris Berseteru ? Ini Penyebabnya

Pakar hukum pidana dari Universitas Parahyangan, Agustinus Pohan menyoroti mengenai sketsa wajah terduga pelaku pembunuhan Subang yang telah diumukan polisi.

Agustinus Pohan mengatakan kekhawatirannya jika pada akhirnya sketsa kasus pembunuhan Subang justru akan menyesatkan dalam proses penyelidikan, dan berdampak buruk pada kondisi psikologis orang-orang yang dicurigai. Padahal belum tentu mereka pelakunya.

“Terkadang dari sketsa wajah itu jadi dimirip-miripin. Sketsa mungkin bisa membantu, tetapi jangan salah, kalau itu tidak tepat bisa menyesatkan," ujarnya.

"Karena kita kemudian mengkaitkan apa-apa dengan sketsa. Oh ini gak cocok dengan sketsa, padahal mungkin saja si pemberi informasi tentang sketsa itu tidak tepat ingatannya,” ujar Agustinus yang dihubungi DeskJabar.com, 31 Desember 2021.

Agustinus pun menyayangkan rilis sketsa terduga pembunuh ibu dan anak di Subang yang hanya nampak samping dan belakang, bukan sketsa wajah dari depan.

“Sulit untuk menentukan siapa pelaku pembunuhan Kasus Subang jika melihat sketsa yang dirilis Polda Jabar Rabu 29 Desember 2021. Sebab, sketsa itu hanya memperlihatkan terduga pembunuh ibu dan anak di Subang itu dari belakang atau samping dan bukan dari depan,” ucap. 

Lagipula, lanjut Agustinus mengatakan, sketsa itu bukan foto, tapi dari keterangan orang, yang kemudian digambar oleh seorang ahli.

“Jadi, Kemungkinan tidak tepatnya juga kan cukup besar. Apalagi antara sketsa dengan peristiwa pembunuhan di Subang itu sudah terlalu lama juga. Apa betul daya ingat orang itu benar-benar detail, terkait lekuk-lekuk dari muka terduga?,” ujar Agustinus Pohan.***

Editor: Ferry Indra Permana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x