UPDATE, Kasus Pembunuh di Subang, Pakar Hukum : Sketsa Jangan Menjadi ‘Bola Liar”

- 2 Januari 2022, 18:33 WIB
Rumah kejadian pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang  dan polisi menunjukan sketsa orang dicurigai pelaku  pembunuh.
Rumah kejadian pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang dan polisi menunjukan sketsa orang dicurigai pelaku pembunuh. /foto DeskJabar

DESKJABAR- Pasca dirilisnya sketsa terduga pembunuh ibu dan anak di Jalancagak, Subang oleh Polda Jabar,  banyak pihak yang mulai mengira-ngira.

Namun ada kekhawatirkan, gambar sketsa orang dicurigai pelaku pembunuh di Jalancagak Subang itu, "menggelinding bak bola liar" dan menyesatkan.

Upaya pengungkapan pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) menjelang bulan kelima ini, banyak orang mencoba menyamakan antara sketsa dengan orang-orang di sekitar korban.

Kondisi ini tentu menimbulkan perbedaan persepsi dari pihak-pihak tertentu yang mulai menyamakan sketsa pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut dengan beberapa orang.

Baca Juga: LANJUTAN Kasus Subang, Anjas : Ada Orang Beresiko Dikorbankan oleh Pelaku Pembunuhan

Pakar hukum pidana dari Universitas Parahyangan, Agustinus Pohan menyatakan  kekhawatirannya jika pada akhirnya sketsa kasus Subang  tersebut justru akan menyesatkan.

Yang dimaksud menyesatkan, adalah dalam proses penyelidikan, dan berdampak buruk pada kondisi psikologis orang-orang yang dicurigai. Padahal belum tentu mereka pelakunya.

“Karena terkadang dari sketsa wajah itu jadi  dimirip-miripin. Sketsa mungkin bisa membantu, tetapi  jangan salah, kalau itu tidak tepat bisa menyesatkan,” ujarnya.

Disebutkan, jika kita kemudian mengkaitkan apa-apa dengan sketsa. “Oh ini gak cocok dengan sketsa, padahal mungkin saja si pemberi  informasi tentang sketsa itu tidak tepat ingatannya,” ujarnya yang dihubungi DeskJabar, 31 Desember 2021.

Baca Juga: TERKINI KASUS SUBANG, Danu Tidak Mau Kerja Lagi di Yayasan, Kecewa Kepada Yoris ? Pembunuhan Jalancagak

Lagipula, lanjut Agustinus, sketsa itu bukan foto, tapi dari keterangan orang, yang kemudian digambar oleh seorang ahli.

“Jadi, Kemungkinan tidak tepatnya juga kan cukup besar. Apalagi antara sketsa dengan peristiwa pembunuhan di Subang itu sudah terlalu lama juga. Apa betul daya ingat orang itu benar-benar detail, terkait lekuk-lekuk dari muka terduga?,” ujarnya.

Agustinus pun menyayangkan rilis sketsa terduga pembunuh ibu dan anak yang hanya nampak samping dan belakang, bukan sketsa wajah dari depan.

Menurut Agustinus, sulit untuk menentukan siapa pelaku pembunuhan  Kasus Subang jika melihat sketsa yang dirilis Polda Jabar Rabu 29 Desember 2021.

Baca Juga: Inilah Wanita Cantik Penjual Dawet di Purworejo, Jawa Tengah, Idaman Para Pria

“Sebab, sketsa itu hanya memperlihatkan terduga pembunuh ibu dan anak di Subang itu dari  belakang atau samping dan bukan dari depan,” kata pria kelahiran Indramayu itu lagi.

Sementara itu beberapa orang mulai mencari kemiripan sketsa dengan beberapa orang.  Salah satunya yang dilansir dari kanal  YouTube Anjas di Thailand yang tayang pada 31 Desember 2021, dengan judul  “KOK SKETSA  KEPALA PELAKU SUBANG IDENTIK DENGAN SAKSI INI !!”

Dalam siaran youtube itu, Anjas mengatakan, struktur rahang dan kepala pada sketsa wajah pelaku sebenarnya ada kemiripan dengan saksi yang pernah dihadirkan dalam pemeriksaan oleh polisi.

Baca Juga: MENCARI PEMBUNUH Ibu dan Anak di Jalancagak Subang, Mengapa Kuburan Tuti dan Amalia Seperti Ini

"Jadi jelas dari 61 saksi yang telah diperiksa dan dihadirkan polisi, satu diantaranya adalah dia. Dia yang ada di sketsa wajah tersebut," kata Anjas.

 

Sementara itu, Kuasa Hukum Achmad Taufan Soedirjo menyatakan terduga pembunuh ibu dan anak dalam dalam sketsa Polda Jabar itu bukanlah kliennya, Danu. Terlebih danu tidak punya kemeja klanel kotak-kotak seperti dalam sketsa kasus Subang tersebut.

Danu sendiri  mengaku tidak mengenal isosok dalam sketsa tersebut."Gak kenal, karena gak begitu jelas, lihatnya dari belakang dan samping. Putih seperti orang Korea, saya tidak mengenalnya," kata Danu dalam youtube Heri Susanto.

Baca Juga: PENCARIAN Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Ini Ciri-Ciri Kesurupan Asli atau Bohongan

Menanggapi kondisi ini, Agustinus mengharapkan pihak polisi untuk tidak terpengaruh masyarakat, dan tetap bekerja secara profesional dalam penyelesaian kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.

“Menurut saya yang penting polisi terus bekerja. Jadi kepolisian tidak perlu merasa dikejar oleh waktu atau dipaksa netizen. Tetap bekerja secara profesional,yang penting tunjukkan telah berupaya. Daripada memaksakan diri kemudian mencurigai ora. Kasihan kalau orang dicurigai, tapi tidak bersalah, kan dia dirugikan,” katanya lagi.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Wawancara YouTube Heri Susanto YouTube Anjas di Thailand


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x