Abdul Muhyi bersama isteri kemudian menetap di daerah Darma Kuningan dan kembali masantren untuk memperdalam ilmu agama kepada Syekh Rama Aji Irengan.
Darma Loka atau Darma Aloka sebelumnya sering dijadikan tempat persinggahan Prabu Siliwangi buyut Syeh Abdul Muhyi.
Bisa saja kenapa Darma Loka daerah yang dipilih pertama untuk disinggahi Syekh Abdul Muhyi atas pertimbangan itu.
Setelah selesai di Darma Loka, pengembaraan Syekh Abdul Muhyi dilanjutkan ke daerah Garut Selatan, tepatnya di wilayah Pameungpeuk.
Di Pameungpeuk ini Syekh Abdul Muhyi dan isteri tidak menetap lama dan hanya menghabiskan satu tahun.
Menurut cerita, Pameungpeuk bukan tempat yang ideal untuk menetap. Itu bisa dilihat dari tanda-tanda yang diperoleh Syekh Abdul Muhyi.
Perjalanan pencarian tempat ideal kemudian dilanjutkan ke arah timur dan sampailah di Lebaksiuh dan bermukim selama empat tahun.
Di lokasi inilah Syeh Abdul Muhyi mendapatkan kecocokan untuk tinggal dan mengembangkan agama Islam kepada masyarakat.
Syekh Abdul Muhyi tinggal di dalam gua yang sekarang dikenal dengan gua Safar Wadi. Nama Pamijahan muncul karena di goa tersebut kerap dijadikan tempat berkembang biak ikan atau kalau dalam bahasa Sunda Pamijahan.
Baca Juga: Biografi Fiki Alman Berikut Instagramnya, Cek pula Profil Roy Ikatan Cinta terbaru RCTI