Tim penyidik kemudian memilah-milah mana saksi-saksi yang kredibel, dan mana saksi-saksi yang kemungkinan melakukan framing, dsb.
Diantara 25 saksi yang diperiksa di awal kasus ada nama Wahyu Kurnia yang juga kepala sekolah di bawah naungan Yayasan Bina Prestasi Nasional, dimana korban Tuti dan Amel jadi pengurus di yayasan tersebut.
Pada pemeriksaan terakhir akhir November, tim penyidik kmudian memanggil kembali 3 orang saksi dari Yayasan, dan salah satu yang dipanggil lagi adalah Wahyu.
Kuat dugaan, Wahyu dipanggil lagi karena dia memiliki petunjuk detail tentang siapa tersangka kasus pembunuhan Subang.
Wahyu juga diduga kuat sebagai saksi yang disebut-sebut tidak pulang setelah diperiksa di Polres Subang.
Seperti diketahui pada pemeriksaan tanggal 1 Desember 2021, 3 orang dari Yayasan Bina Prestasi Nasional tempat Tuti dan Amel duduk sebagai pengurus, diperiksa tim penyidik di Polres Subang.
Dari 2 saksi yang diperiksa yang berhasil ditemui wartawan yang meliput kasus pembunuhan Subang, salah satunya adalah Kosasih. Dia tidak banyak memberikan keterangan.
Namun, Kosasih mengatakan, pada hari itu yang diperiksa selain dirinya adalah Opik dan Wahyu dari sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Bina Prestasi Nasional.