SOP engineering unyuk pembongkaran tiang penyangga juga sudah ditetapkan, termasuk aspek keselamatan konstruksinya. Namun berdasarkan investigasi yang sudah dilakukan bahwa kontraktor melanggar SOP tersebut, sehingga timbul kejadian seperti di tayangan video yang viral tersebut.
PT KCIC sendiri menegaskan bahwa pembangunan kembali tiang penyangga tessebut seluruhnya tanggung jawab kontraktor, sehingga tidak menimbulkan potensi tambahan biaya untuk pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut.
“Betul adanya bahwa saat dilakukan pekerjaan rework pembongkaran pier. Kontraktor lalai dalam melaksanakan SOP sehingga pier menimpa ekskavator yang digunakan.”
"Kami langsung memanggil kontraktor dan memberikan teguran agar semua pekerjaan dilakukan dengan SOP yang sudah ditetapkan oleh Tim Engineering dan SSHE sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi."
Seperti diketahui, perkembangan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung hingga saat ini sudah mencapai 79%, dari jalur kereta cepat yang akan membentang sejauh 142,3 kilometer.
Nantinya, jalur kereta cepat ini akan memiliki empat stasiun. Keempat stasiun tersebut yakni Stasiun Halim Jakarta, Stasiun Karawang, Stasiun Hub Padalarang, dan Stasiun Tegalluar Bandung.
Biaya pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dilaporkan membengkak hingga Rp27,74 triliun dari estimasi awal sebesar 6,07 miliar dolar AS atau sekitar Rp86,5 triliun menjadi 8 miliar dolar AS atau setara Rp114,24 triliun.***